KESEHATAN DAN PRESTASI BELAJAR PADA ANAK SEKOLAH DASAR



A.     KESEHATAN DAN PRESTASI BELAJAR PADA ANAK SEKOLAH DASAR
Permasalahan Kesehatan Anak Usia Sekolah Dasar
            Secara epidemiologis penyebab penyakit berbasis lingkungan di kalangan anak sekolah dasar di Indonesia masih tinggi. Kasus infeksi seperti demam berdarah, diare, cacingan, infeksi saluran pernafasan, serta terhadap makanan akibat buruknya keamanan pangan. Selain penyebab pencemaran lingkungan ada juga akibat semakin luasnya gangguan akibat paparan asap, gas buang transportasi, kebisingangan, limbah industry dan gangguan kesehatan akibat bencana. Permasalahan perilaku kesehatan biasanya berkaitan  dengan perorangan dan lingkungan seperti gosok gigi yang baik dan benar, kebiasaan cuci tangan pakai sabun, dan kebersihan diri. Selanjutnya permasalahan kesehatan pada anak sekolah dasar adalah penyakit menular, penyakit non infeksi, gangguan pertumbuhan, gangguan perkembangan dan perilaku. Contoh penyakit menular : demam berdarah, cacar air, infeksi mata dll.
 Prestasi Belajar Anak Usia Sekolah Dasar
            Pengertian prestasi adalah hasil yang telah di capai seseorang dalam melakukan kegiatan. Sedangkan belajar adalah perubahan tingkah laku atau penampilan dengan serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan, meniru dll. 

Prestasi belajar di bidang pendidikan adalah hasil pengukuran terhadap peserta didik yang meliputi factor kognitif, afektif, dan psikomotor. Jadi prestasi belajar adalah hasil pengukuran dari penilaian usaha belajar yang di nyatakan dalam bentuk symbol, huruf maupun kalimat yang menceritakan hasil yang sudah di capai oleh setiap anak pada periode tertentu. Prestasi belajar dapat di ukur melalui tes yang sering di kenal dengan tes prestasi belajar. Pengertian prestasi belajar adalah suatu yang dapat di capai atau tidak dapat di capai dan di nampakkan dalam pengetahuan,silap dan keahlian. Untuk dapat mencapai suatu prestasi belajar siswa harus mengalami proses pembelajaran.
B.     PENGERTIAN GIZI DAN USIA ANAK SEKOLAH
*      Pengertian Gizi
Gizi merupakan  ilmu terapan yang mempergunakan berbagai disiplin ilmu dasar, seperti Biokimia, Biologi, Ilmu hayat (fisiologi), ilmu penyakit (pathologi), dan beberapa lagi. Sedangkan definisi gizi sekarang menjadi ilmu yang mempelajari hal  ihwal makanan, dikaitkan dengan  kesehatan tubuh.
*      Pengertian Usia Anak Sekolah
Berikut adalah beberapa tentan pengertian usia anak sekolah:
ü  UU no 20 tahun 2002 tentang Perlindungan anak dan WHO yang dikatakan masuk usia anak adalah sebelum usia 18 tahun dan yang belum menikah
ü  American Academic of Pediatric tahun 1998 memberikan rekomendasi yang lain tentang batasan usia anak yaitu mulai dari fetus (janin) hingga usia 21 tahun.
ü  Batas usia anak tersebut ditentukan berdasarkan pertumbuhan fisik dan psikososial, perkembangan anak, dan karakteristik kesehatannya.
Pembagian golongannya:
1.      Taman kanak-kanak (pra sekolah usia 4-6 tahun)
2.      Sekolah dasar 7-12 tahun
3.      Remaja 13-18 tahun

 FUNGSI GIZI UNTUK ANAK SEKOLAH
ü  Supaya pertumbuhan dan perkembangan anak maksimal
ü  Memperbaiki gizi anak
ü  Menentukan perkembangan anak untuk usia selanjutnya

ASUPAN MAKANAN UNTUK ANAK USIA SEKOLAH
Kebutuhan Gizi Berkaitan dengan Proses Tubuh

Makanan sehari-hari yang dipilih dengan baik akan memberikan semua zat gizi yang dibutuhkan untuk fungsi normal tubuh. Sebaliknya, bila makanan tidak dipilih dengan baik, tubuh akan mengalami kekurangan zat-zat gizi esensial tertentu. Zat gizi esensial adalah zat gizi yang harus didatangkan dari makanan. Bila dikelompokkan, ada tiga fungsi zat gizi dalam tubuh, yaitu :
1. Memberi Energi
Zat-zat gizi yang dapat memberikan energi adalah karbohidrat, lemak, dan protein. Oksidasi zat-zat gizi ini menghasilkan energi yang diperlukan tubuh untuk beraktivitas.
2. Pertumbuhan dan Pemeliharaan Jaringan Tubuh
Protein, mineral, dan air adalah bagian dari jaringan tubuh. Oleh karena itu, diperlukan unutk membentuk sel-se baru, memelihara, dan mengganti sels-sel yang rusak. Dalam fungsi ketiga ini zat gizi dinamakan zat pembangun.
3. Mengatur Proses Tubuh
Protein, mineral, air, dan vitamin deiperlukan untuk mengatur prose tubuh. Protein mengatur keseimbangan air di dalam sel. Mineral dan vitamin diperlukan sebagai pengatur dalam peroses-proses oksidasi, fungsi normal saraf dan otot serta banyak peroses lain yang terjadi di dalam tubuh termasuk proses penuaan.
Angka Kecukupan Gizi dan Angka Kebutuhan Gizi
Angka kecukupan gizi adalah nilai yang menunjukan jumlah zat gizi yang diperlukan tubuh unutk hidup sehat setiap hari bagi semua populasi menurut kelompok umur, jenis kelamin dan kondisi fisiologi tertentu. Angka kecukupan gizi berbeda dengan angka kebutuhan gizi (dietary requirements). Angka kebutuhan gizi adalah jumlah zat-zat gizi minimal yang dibutuhkan seseorang untuk mempertajankan status gizi adekuat.
AKG yang dianjurkan didasarkan pada patokan berat badan untuk masing-masing kelompok umur, gender, dan aktivitas fisik. Dalam penggunaannya, bila kelompok penduduk yang dihadapi mempunyai rata-rata berat badan yang berbeda dengan patokan yang digunakan, maka diperlukan penyesuaian. AKG tidak dipergunakan untuk  individu. Dalam menentukan AKG, perlu dipertimbangkan setiap faktor yang berpengaruh terhadap absorpsi zat-zat gizi atau efisiensi penggunaannya di dalam tubuh. Untuk sebagian zat gizi, sebagian dari kebutuhan mungkin dapat dipenuhi dengan mengkonsumsi suatu zat yang di dalam tubuh kemudian dapat diubah menjadi zat gizi esensial. Pada kebanyakan zat gizi, pencernaan dan atau absorpsinya tidak komplit, sehingga AKG yang dianjurkan harus sudah memperhitungkan bagian zat gizi yang tidak di absrorpsi.
Dalam memenuhi kebutuhan AKG seriap harinya, perlu dilakukan memberi variasi makanan yagn berbeda setiap harinya yang nantinya diharapkan cukup dapat memenuhi semua kebutuhan gizi. Di Indonesia pola menu seimbang tergambar dalam menu 4 Sehat 5 Sempurna dan Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS). Saat ini dikenal juga menu pelangi, yaitu menu makanan yang berwarna-warni seperti pelangi untuk memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral yang diperlukan oleh tubuh seperti sayur-sayuran. Perlu pendidikan khusus bagi anak usia sekolah atau sekolah dasar dalam memilih makanan yang berwarna-warni. Peran orang tua sangat diperlukan, jangan sampai anak memilih makanan yang berwarna-warni yang menggunakan zat pewarna. Dalam menyusun menu, selain AKG perlu pula dipertimbangkan aspek akseptibilitas makan yang disajikan, karena selain sebagai sumber zat-zat gizi, makanan juga mempunyai nilai sosial dan emosional. Untuk itu dalam memenuhi AKG harus sesuai dengan prinsip-prinsip gizi seimbang, yaitu :
§  Variasi makanan
§  Pola hidup bersih
§  Menghindari rokok, alkohol dan narkoba
§  Aktivitas fisik
§  Pantau BB
Gizi yang diperoleh seorang anak melalui konsumsi makanan setiap hari berperan besar untuk kehidupan anak tersebut. Untuk dapat memenuhi dengan baik dan cukup, ternyata ada beberapa masalah yang berkaitan dengan konsumsi zat gizi untuk anak. Contoh masalah gizi masyarakat mencakup berbagai defisiensi zat gizi atau zat makanan. Seorang anak juga dapat mengalami defisiensi gizi atau makanan. Seorang anak juga dapat mengalami defisiensi zat gizi tersebut yang berakibat pada berbagai aspek fisik maupun mental. Masalah ini dapat ditanggulangi secara cepat, jangka pendek, dan jangka panjang serta dapat dicegah oleh masyarakat sendiri sesuai dengan klasifikasi dampak defisiensi zat gizi antara lain melalui pengaturan makan yang benar.
Makanan merupakan kebutuhan mendasar bagi hidup manusia. Makan yang dikonsumsi beragam jenis dengan berbagai cara pengolahannya. Di masyarakat dikenal pola makan atau kebiasaan makan dan selera makan, yang terbentuk dari kebiasaan alam masyarakatnya. Jika menyusun hidangan untuk anak, hal ini perlu diperhatikan di samping kebutuhan zat gizi untuk hidup sehat dan bertumbuh kembang. Kecukupan zat gizi ini berpengaruh pada kesehatan dan kecerdasan anak, maka pengetahuan dan kemampuan mengelola makanan sehat untuk anak adalah suatu hal yang sangat amat penting.
Faktor yang Berperan dan Permasalahan pada Tumbuh Kembang
        Ada dua faktor utama yang mempengaruhi proses tumbuh kembang optimal seorang anak, yaitu faktor dalam dan faktor luar. Faktor dalam merupakan faktor-faktor yang ada dalam diri anak itu sendiri, baik faktor bawaan maupun faktor yang diperoleh. Faktor luar yaitu faktor-faktor yang ada di luar atau berasal dari luar diri anak, mencakup lingkungan fisik dan sosial serta kebutuhan fisik anak.
          Selain kedua faktor tersebut, faktor yang berperan dalam proses tumbuh kembang anak
dapat ditentukan oleh keluarga, status gizi, budaya, dan teman bermain. Keluarga hendaknya
menunjang proses pertumbuhan dan perkembangan secara optimal. Status gizi anak dapat
ditentukan oleh tingkat konsumsi atau kualitas makanan. Kualitas makanan ditentukan oleh
zat-zat bergizi yang dibutuhkan oleh anak. Permasalahan tumbuh kembang anak ada dua
macam, yaitu gizi lebih dan gizi kurang.
Akibat dari status gizi yang buruk, maka dapat menimbulkan penyakit. Lingkungan masyarakat dalam hal ini asuhan dan kebiasaan suatu masyarakat dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak. Tata cara dan kebiasaan yang diberlakukan masyarakat tidak selalu sesuai dengan syarat-syarat kebersihan dan kesehatan. Teman bermain dan sekolah juga berperan dalam mempengaruhi makanan yang dikonsumsi oleh anak. Ketika mereka berinteraksi dengan teman bermain atau teman sekolahnya, makanan atau jajanan yang dipilih biasanya sejenis dengan yang dipilih oleh teman dekat atau lingkungan sekitarnya.Makhluk hidup memerlukan makanan untuk melangsungkan kehidupannya. Makanan itu terdiri atas bagian-bagian yang berbentuk iktan-ikatan kimia atau unsur-unsur anorganik yang disebut zat-zat makanan atau zat gizi.Manusia mendapatkan zat makanannya dalam bentuk bahan makanan. Yang berasal dari tumbuh-tumbuhan atau hewan .Satu macam saja bahan makanan tidak dapat memenuhi semua keperluan tubuh akan berbagai zat makanan, karena masing-masing bahan makanan mengandung zat makanan yang berlainan macam maupun banyaknya :
       Faktor yang mempengaruhi gizi pada usia anak sekolah

1.      Usia Sekolah adalah usia puncak pertumbuhan.
Anak SD yang berusia sekitar 7-13 tahun merupakan masa-masa pertumbuhan paling pesat kedua setelah masa balita. Dimana kesehatan yang optimal akan menghasilkan pertumbuhan yang optimal pula. Perhatian terhadap kesehatan sangatlah diperlukan, pendidikan juga digalakan untuk perkembangan mental yang mengacu pada skil anak.
Asupan gizi diperlukan untuk memenuhi keduanya yaitu : fisik dan mental anak. Karena tentunya fisk dan mental merupakan sesuatu yang berbeda namun saling berkaitan. makanan yang kaya akan nutrisi sangat mempengaruhi tumbuh kembang otak dan organ-organ lain yang dibutuhkan anak untuk mencapai hasil pendidikan yang optimal, untuk itu keluarga adalah pihak pertama yang harus memperhatikan asupan gizi anaknya. Pengetahuan keluarga akan gizi sangat berpengaruh disini.

2.      Selalu Aktif.
Semakiin tinggi tingkat aktifitas tubuh maka Nutrisi dan energi juga akan semaki banyak diperlukan, anak usia SD atau Usia sekolah merupakan usia yang senang bermain. Senang menghabiskan waktunya untuk belajar mengetahui lingkungan sekitar. Untuk itu perlunya nutrisi dan asupan energi yang banyakuntuk menunjang aktifitas fisiknya.
Sulitnya untuk mengkonsumsi makanan bergizi adalah tantangan yang perlu dihadapi oleh orang tua. Untuk itu pengetahuan mengenai gizi anak sangat disarankan untuk mempelajarinya.

3.      Perubahan Sikap Terhadap Makanan.
Anak Usia Sd tidak dapat di tebak, apa selera makan yang saat ini sedang ia senangi, perubahan sikap terhadap makanan dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah pengaruh dari luar. Pada masa-masa inilah perhatian ibu terhadap pengaruh pola konsumsi makanan sepertinya harus digalakan.

4.      Tidak suka makanan-makanan yang bergizi.
 Anak usia sekolah sangat sulit untuk dapat mengkonsumsi makanan-makanan yang sedang ia perlukan untuk masa pertumbuhan. Kriteria makanan yang banyak disukai oleh anak usia ini adalah makanan yang banyak mengandung gula dan mempunyai warna yang cerah sehingga menarik anak untuk mengkonsumsinya.
Beberapa tips diatas penulis rasa, dapat anda manfaatkan pada saat anda membeli makanan dimanapun, tidak hanya disupermarket namun di tempat penjualan produk makanan yang sering anda kunjungi. Ingin sehat tidak asal pilih dan beli.

GANGGUAN GIZI PADA ANAK SEKOLAH
Nutrisi merupakan komponen penting bagi kesehatan anak. Pertumbuhan dan perkembangan yang dialami oleh anak-anak membuat mereka membutuhkan nutrisi yang baik dalam hal protein, energi dan komponen nutrien lainnya. Hal tersebut juga membuat mereka rentan terhadap kekurangan nutrisi dan gangguan pertumbuhan. Pola makan yang dimulai sejak masa kanak kanak dapat mempengaruhi kesehatan mereka selanjutnya. Pada masa kanak-kanak, pemberian nutrisi yang kurang baik dapat mengakibatkan gagal tumbuh, obesitas, dan penyakit-penyakit terkait defisiensi nutrisi. Akibat jangka panjang yang dapat ditimbulkan adalah meningkatnya risiko penyakit degeneratif kelak saat usia lanjut.
Masalah gizi yang dihadapi oleh anak-anak pada usia sekolah dasar antara lain: obesitas, gagal tumbuh, anemia karena kekurangan zat besi, dan karies pada gigi geligi serta infeksi kecacingan. Obesitas biasanya disebabkan karena konsumsi makanan yang melebihi kebutuhannya per hari. Sebaliknya, gagal tumbuh biasanya disebabkan karena kurangnya asupan nutrisi. Selain gagal tumbuh, kurangnya asupan nutrisi juga dapat menyebabkan terjadinya anemia dan membuat anak rentan terhadap infeksi. Karies disebabkan karena konsumsi makanan yang mengandung gula berlebihan disertai dengan kebersihan gigi yang kurang terjaga. Infeksi kecacingan disebabkan karena kurangnya kebiasaan cuci tangan saat makan dan seringnya tidak menggunakan alas kaki saat beraktifitas.
Infeksi yang lama dan berat juga berhubungan erat dengan masalah gizi berupa malnutrisi. Infeksi dapat menyebabkan terjadinya malnutrisi. Seorang anak yang mengalami infeksi membutuhkan asupan nutrisi yang lebih banyak dari biasanya. Sementara beberapa gejala yang dialami saat infeksi seperti diare dan tidak nafsu makan membuat asupan nutrisi menjadi sulit. Sebaliknya, malnutrisi juga dapat menyebabkan individu rentan terhadap terjadinya infeksi. Daya tahan tubuh kita didukung oleh protein, zat besi, vitamin dan beberapa mikronutrien lainnya. Jika asupan zat gizi tersebut kurang, kerja daya tahan tubuh menjadi tidak optimal.
Untuk mengatasi masalah gizi diperlukan beberapa upaya, terutama dari pihak orang tua dan pihak sekolah. Makanan anak-anak pada usia sekolah dasar perlu diperhatikan, terutama karena pada usia ini anak-anak tersebut masih dalam tahap pertumbuhan dan perkembangan, sehingga keseimbangan gizi perlu dijaga.
Anak dengan usia sekolah dasar sudah dapat menentukan makanan yang disukainya. Makanan yang diberikan pada anak usia sekolah dasar ditentukan berdasarkan berat badan, usia dan aktivitas anak. Anak laki-laki umumnya lebih banyak melakukan aktivitas fisik dibandingkan anak perempuan, sehingga asupan makanan yang mengandung lebih bnayak energi perlu ditingkatkan. Sedangkan anak perempuan pada usia sekolah dasar mulai memasuki usia haid, sehingga memerlukan lebih banyak protein dan zat besi.
Sarapan pagi bagi anak-anak usia sekolah dasar sangat penting mengingat aktivitas di sekolah yang melibatkan fisik dan konsentrasi belajar. Lingkungan sekolah dasar umumnya memiliki banyak jajanan. Banyak anak menyukai makanan jajanan yang hanya mengandung karbohidrat dan garam. Makanan tersebut hanya akan membuat seorang anak cepat kenyang dan mengurangi nafsu makan anak.
Asupan gizi pada anak usia sekolah mulai dipengaruhi oleh faktor lingkungan, karena anak-anak usia ini sudah mulai mengenal lingkungannya. Oleh karena itu, perhatian orang tua dan pihak sekolah perlu ditingkatkan untuk mencegah gangguan nutrisi berupa malnutrisi atau pun obesitas. Peran serta dari berbagai pihak dalam hal asupan gizi diperlukan untuk memperbaiki status gizi anak-anak di Indonesia pada umumnya dan anak-anak usia sekolah dasar pada khususnya
C.     Pengaruh Sekolah pada Kepribadian Siswa
Perkembangan kepribadian anak sangat ditentukan oleh pendidikan yang diterima dari orang tuanya di rumah. rumah merupakan madrasah bagi anak. namun, Elizabeth Hurlock memaparkan tentang peran besar pendidikan di sekolah dalam mempengaruhi kepribadian anak.
Sekolah merupakan lembaga kedua yang memberikan andil besar dalam perkembangan kepribadian mereka. sebagaimana hurlock mengutip pendapat salomo bahwa sekolah harus dipandang selagi kekuatan sekunder alam perkembangan kepribadian manusia.
Untuk itu pada usia awal anak masuk sekolah, peran hubungan antara guru dengan murid sangat menentukan. Guru di sekolah mengambil peran orang tua untuk melakukan transfer of knowledge, value and attitude. maka guru disekolah memiliki peran yang strategis dalam perkembangan kepribadian anak. dengan demikian usia anak pada masa kanak sampai ke tingkat remaja akhir berada di dua wilayah yaitu rumah dan sekolah.
Oleh karena itu, agar anak mengalami perkembangan kepribadian yang sehat maka seharusnya pendidikan yang didapatkan anak selaras atau sinkron dan terintegrasi antara pembinaan di rumah dengan di sekolah. hal ini bertujuan agar tidak terjadi kebingungan yang pada ahirnya terjadi split personality.
beberapa alasan tentang pentingnya pendidikan dalam pengembangan kepribadian
1.      semua anak harus bersekolah
2.      pengarur sekolah sangat signifikan pada tahap awal pembentukan konsep diri pada anak
3.      selain di rumah, anak menghabiskan lebih banyak waktu di sekolah dari pada di tempat lainnya.
4.      memberikan kesempatan kepada anak untuk mendapatkan perkembangan dalam kehidupan, dan sekolah mempengaruhi kepribadian dengan menawarkan mereka kesempatan untuk meraih "kesuksesan".
5.      sekolah memberikan kesempatan awal yang ril kepada seseorang untuk menilai dirinya dan kemampuannya secara realistis, bebas dari intervensi orangtua.
faktor - faktor yang mempengaruhi sikap anak terhadap pendidikan
1.      jenis kelamin
2.      metode pembinaan anak
3.      pengaruh dari rumah
4.      kelas social
5.      agama
6.      etnis
7.      teman sebaya
8.      penyesuaian pribadi
SIKAP DAN PERILAKU GURU
Pengaruh guru terhadap perkembangan kepribadian orang muda adalah sama seperti pada kedua orang tuanya, karena pola kepribadian anak sudah sebagiannya terbentuk di rumah ketika anak masuk sekolah. pengaruh sikap guru dan perilaku pola kepribadian siswa berasal dari dua sumber utama, yaitu jenis hubungan yang ada antara guru dan siswa dan pengaruh guru pada suasana emosional sekolah.
Hubungan antara guru dan siswa ditentukan sebagian oleh sikap guru terhadap siswa sebagian oleh sikap siswa terhadap guru. sikap - sikap ini tergantung pada bagaimana guru dan siswa memandang satu sama lain. ketika guru memandang orang muda sebagai pembuat onar atau sebagai seorang mahasiswa yang tidak mampu mengikuti kegiatan perkuliahan, maka hal tersebut membuat dosen/ guru tidak menaruh simpati kepadanya.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi hubungan guru dan siswa
1.      budaya stereotype
2.      sikap pilih kasih
3.      sikap kepada siswa
4.      teknik mengajar
5.      kontrol kelas
6.      penyesuaian pribadi guru
Mata Pelajaran Sekolah
mata pelajaran sekolah mempengaruhi kepribadian siswa baik secara langsung maupun tidak langsung.
secara langsung, mata pelajaran mempengaruhi (1)pola khas menanggapi orang dan situasi (2)pandangannya tentang mata pelajaran sekolah yang berbeda dan berdasarkan jenis kelamin yang sesuai. secara tidak langsung, mereka mempengaruhi kepribadiannya melalui efek mereka pada sikapnya terhadap sekolah dan pendidikan secara umum.
D.    TEORI KEBUTUHABN dan PENERAPANNYA bagi ANAK USIA SD
A.    TEORI KEBUTUHAN MASLOW
Dalam hidupnya setiap individu memiliki kebutuhan.Abraham Maslow seorang tokoh yang banyak dikaitkan dengan gerakan humanistic pada bidang psikologi berpendapat bahwa setiap individu memiliki kebutuhan yang dapat tersusun secara hierarkis sebagai berikut:
1. Kebutuhan Jasmaniah
2. Kebutuhan rasa aman
3. Kebutuhan saling memiliki dan mencintai
4.Kebutuhan untuk dihargai
5 .Kebuthan aktualisasi
Kebutuhan-kebutuhan ini bertingkat di dalam intensitasnya.Lebih jauh dikatakan bahwa manusia di gerakkan oleh 2 sistem kebutuhan,yaitu kebutuhan dasar (basic need) dan mutinied.Kebutuhan dasar (basic need) yang merukan kebuthan fisiologis (makan,minum) psikologis (rasa aman,cinta dan penghargaan).Basic need juga dikenal sebagai deficiency need karena jika tidak terpuaskan,manusia berusaha untuk mengatasi kekurangannya misalnya lapar dapat dipuaskan memalui makan sedangkan kebutuhan yang lebih tinggi (mutinied )dianggap sebagai kebutuhan untuk berkembang karena kegiatan-kegiatannya berhubungan dengan kebutuhan yang berkaitan dengan kekurangan tetapi diperlukan untuk berkembang.Sebgaimana.telah diutarakan sebelumnya,kebutuhan-kebutuhan ini di asumsikan tersusun secara hierarki,dimana mutinied tidak akan tercapai sampai kebutuhan dasar terpuaskan,misalnya kita akan lebih memperhatikan keindahan,kebenaran danperkembangan potensi jika kita sudah tidak lagi dalam keadaan lapar  (lefrancois,1986) atau jikaada 2 kebutuhan yang saling bertentangan,kebutuhan yang lebih rendahlah yang akan lebih dominan.Hierarki kebutuhan sejalan dengan tugas-tugas perkembangan dari perkembangan kehidupan seseorang.Dimana kebutuhan fisik lebih diutamakan pada masa bayi,rasa aman pada masa kanak-kanak diikuti dengan harga diri pada masa kanak-kanak akhir dan kebutuhan aktualisasi diri bukan merupakan kebutuhan yang utama hingga masa remaja akhir dan dewasa.
Di antara kebutuhan-kebutuhan tersebut,kebutuhan aktualisasi diri merupakan kebutuhan yang terpenting untuk memahami perkembangan anak dan pengkembangan kepribadian seseorang. Menurut Maslow, kebutuhan ini merupakan karakteristik yang ditandai dengan tidak adanya kepribadian yang menyimpang. Manusia yang mengarah pada kebutuhan ini dapat dianggap  sebagai manusia yang menggunaklan sepenuhnya bakat,kapasitas dan potensi-potensinya Aktualisasi diri sebagai proses, dapat mengarahkan suatu pertumbuhan perkembangan anak. Anak diarahkan melalui kebutuhan untuk menjadikan dirinya atau mengaktualisasikan dirinya dan proses dari aktualisasi adalah positif dan tertuju pada dirinya.Suatu model keseimbangan mengatasi ketegangan menunjukkan bahwa kebutuhan menghasilkan tingkah laku untuk memenuhi sesuatu dan jika kebutuhan terpenuhi sudah terpenuhi maka terjadi keseimbangan dan tingkah laku pun lama-lama akan menetap.Maslow menunjukkan lingkungan memegang perana penting. Lingkungan memberikan kesempatan untuk pemuasan kebutuhan dan jika lingkungan tidak menunjang pemuasan kebutuhan maka tidak akan terjadi pertumbuhan. Misalnya, lingkungan lingkungan keluarga yang tidak memberikan kebutuhan fisiologis dasar dan rasa aman pada anaknya maka tidak akan berlangsung perkembangan yang positif. Hal ini juga dialami anak-anak korban pengungsian yang kebutuhan fisiologis dasar dan rasa amannya kurang terpenuhi.Walaupun model hierarki dari Maslow ini tidak secar eksplisit dapat diterima. Berdasarkan pada ide umum dari Maslow bahwa anak dalam keadaan lapar dan dalm kondisi kesehatan yang buruk tidak akan bisa belajar dengan baik. Sudah tentu masalah utama dari kekerasn disekolah tidak hanya berkaitan pada rasa aman untuk anak tetapi juga bagi petugas dan staf di sekolah.Namun demikian, yang perlu diingat dari teori Maslow ini bahwa hierarki model Maslow tidak selalu menunjukkan bahwa orang yang tadinya sudah mapan dan bisa dan bisa memenuhi kebutuhan dasarnya tidak akan memerlukan kebutuhan dasar lagi.Contoh yng paling melekat dalam diri kita adalah apa yang dialami oleh saudar-saudar kita, para pengungsi dari peristiwa sampit,yang tadinya hidup mapan,terlindung rasa aman,dan dapat memenuhi kebutuhan fisiologisnya justru pada saat itu memerlukan kebutuhan fisiologis dasar dan rasa aman.

B.                 MOTIVASI INTENSIF
Motivasi merupakan suatu kecenderungan di dalam diri seseorang untuk bertindak mencapai tujuan konkret guna memuaskan kebutuhan-kebutuhanny Hull(dalam Pintich dan Schunk,2008 ) menyebutkan bahwa kebutuhan terjadi jika potensi kelangsungan hidup seorang mengancam.Kebutuhan mengahasilkan dorongan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Lebih jauh lagi,teori Hull menyebutkan bahwa faktor penguat (reinforcement) dapat memperkuat kebiasaan dan potensi reaksi yang efektif, dan besarnya penguat merupakan sesuatu yang penting dalam belajar.Hull juga menyebutkan bahwa besarnya hadiah/penguat dapat membantu suatu proses belajar menjadi lebih baik dan kebiasaan juga dapat diperkuat jika besarnya hadiah/penguat diberikan secara langsung begitu tujuan tercapai. Hull memodifikasi teorinya dengan menggunakan faktor motivasi intensif.Dengan demikian, motivasi intensif lebih merupakan kinerja daripada variabel belajar.Motivasi tetap diperlukan dan berpengaruh dalam belajar dan bekerja serta memupuk harga dir dan aktualisasi diri pada ank SD.Harga diri dan aktualisasi diri merupakan dua dari lima kebutuhan yang diterangkan oleh Maslow.
Harga diri menunjukkan pada evaluasi dan dimensi efektif dari konsep diri.Struktur dari harga diri sangat tergantung dari informasi yang penting bagi anak dan kemampuan untuk memproses informasi tersebut.Di usia 6 atau 7 tahun, anak akan membentuk paling tidak 3 buah harga diri (yaitu harga diri akademik, harga diri fisik dan harga diri sosial) berdasarkan pengalamannya yang berbeda-beda. Marsh (1990 dalam Berk, 2003) menjelaskan harga diri akademik misalnya menunjukkan bagaimana kinerja anak dalam berbagai mata pelajaran.Harga  diri sosial menunjukkan bagaimana dalam kelompok sebaya dan dalam keluarga.
Kedudukan harga diri anak pada masa usia SD


Harga diri secara umum
Harga diri sosial
Harga diri akademik
Harga diri fisik
Harga diri fisik
Berbagai mata pelajaran
Hubungan dengan kelompok sebaya
Hubungan dengan keluarga
Kemampuan fisik
Penampilan fisik
 












Suatu penelitian yang menarik mengenai hubungan orang tua-anak dengan harga diri, menunjukkan bahwa sikap-sikap orang tua yang berkaitan dengan anak-anak yang memilki harga diri yang tinggi adalah sebagi berikut ini :
1. Menunjukkan ekspresi dari perhatian
2. Tanggap pada masalah anak
3. Harmonis di lingkungan rumah
4. Berpartisipasi dalam kegiatan keluarga
5. Menghargai kompetensi anak dan siap membantu anak jika diperlukan
6. Menetapkan aturan secara adil
7. Adanya kebebasan yang diberikan untuka anak dengan batasan-batasan tertentu.
E.     Karakteristik Anak di Sekolah Dasar
Masa usia sekolah dasar sebagai mesa kanak-kanak akhir yang berlangsung dari usia enam tahun hingga kira-kira usia sebelas tahun atau dua belas tahun. Karakteristik utama siswa sekolah dasar adalah mereka menampilkan perbedaan-perbedaan individual dalam banyak segi dan bidang, di antaranya, perbedaan dalam intelegensi, kemampuan dalam kognitif dan bahasa, perkembangan kepribadian dan perkembangan fisik anak.
Menurut Erikson perkembangan psikososial pada usia enam sampai pubertas, anak mulai memasuki dunia pengetahuan dan dunia kerja yang luas. Peristiwa penting pada tahap ini anak mulai masuk sekolah, mulai dihadapkan dengan tekhnologi masyarakat, di samping itu proses belajar mereka tidak hanya terjadi di sekolah.
Menurut Piaget ada lima faktor yang menunjang perkembangan intelektual yaitu : kedewasaan (maturation), pengalaman fisik (physical experience), penyalaman logika matematika (logical mathematical experience), transmisi sosial (social transmission), danproses keseimbangan (equilibriun) atau proses pengaturan sendiri (self-regulation ) Erikson mengatakan bahwa anak usia sekolah dasar tertarik terhadap pencapaian hasil belajar.
Mereka mengembangkan rasa percaya dirinya terhadap kemampuan dan pencapaian yang baik dan relevan. Meskipun anak-anak membutuhkan keseimbangan antara perasaan dan kemampuan dengan kenyataan yang dapat mereka raih, namun perasaan akan kegagalan atau ketidakcakapan dapat memaksa mereka berperasaan negatif terhadap dirinya sendiri, sehingga menghambat mereka dalam belajar. Piaget mengidentifikasikan tahapan perkembangan intelektual yang dilalui anak yaitu : (a) tahap sensorik motor usia 0-2 tahun, (b) tahap operasional usia 2-6 tahun, (c) tahap opersional kongkrit usia 7-11 atau 12 tahun, (d) tahap operasional formal usia 11 atau 12 tahun ke atas.
Berdasarkan uraian di atas, siswa sekolah dasar berada pada tahap operasional kongkrit, pada tahap ini anak mengembangkan pemikiran logis, masih sangat terikat pada fakta-fakta perseptual, artinya anak mampu berfikir logis, tetapi masih terbatas pada objek-objek kongkrit, dan mampu melakukan konservasi.
Bertitik tolak pada perkembangan intelektual dan psikososial siswa sekolah dasar, hal ini menunjukkan bahwa mereka mempunyai karakteristik sendiri, di mana dalam proses berfikirnya, mereka belum dapat dipisahkan dari dunia kongkrit atau hal-hal yang faktual, sedangkan perkembangan psikososial anak usia sekolah dasar masih berpijak pada prinsip yang sama di mana mereka tidak dapat dipisahkan dari hal-hal yang dapat diamati, karena mereka sudah diharapkan pada dunia pengetahuan.
Pada usia ini mereka masuk sekolah umum, proses belajar mereka tidak hanya terjadi di lingkungan sekolah, karena mereka sudah diperkenalkan dalam kehidupan yang nyata di dalam lingkungan masyarakat. Nasution (1992) mengatakan bahwa masa kelas tinggi sekolah dasar mempunyai beberapa sifat khas sebagai berikut : (1) adanya minat terhadap kehidupan praktis sehari-hari yang kongkrit, (2) amat realistik, ingin tahu dan ingin belajar, (3) menjelang akhir masa ini telah ada minat terhadap hal-hal dan mata pelajaran khusus, oleh ahli yang mengikuti teori faktor ditaksirkan sebagai mulai menonjolnya faktor-faktor, (4) pada umumnya anak menghadap tugas-tugasnya dengan bebas dan berusaha menyelesaikan sendiri, (5) pada masa ini anak memandang nilai (angka rapor) sebagai ukuran yang tepat mengenai prestasi sekolah, (6) anak pada masa ini gemar membentuk kelompok sebaya, biasanya untuk bermain bersama-sama.
Karakteristiknya antara lain:
1.      Senang bermain,
Maksudnya dalam usia yang masih dini anak cenderung untuk ingin bermain dan menghabiskan waktunya hanya untuk bermain karena anak masih polos yang dia tahu hanya bermain maka dari itu agar tidak megalami masa kecil kurang bahagia anak tidak boleh dibatasi dalam bermain. Sebagai calon guru SD kita harus mengetahui karakter anak sehingga dalam penerapan metode atau model pembelajaran bisa sesuai dan mencapai sasaran, misalnya model pembelajran yang santai namun serius, bermain sambil belajar, serta dalam menyusun jadwal pelajaran yang berat(IPA, matematika
dll.) dengan diselingi pelajaran yang ringan(keterampilan, olahraga dll.)
2.      Senang bergerak,
Anak senang bergerak maksudnya dalam masa pertumbuhan fisik dan mentalnya anak menjadi hiperaktif lonjak kesana kesini bahkan seperti merasa tidak capek mereka tidak mau diam dan duduk saja menurut pengamatan para ahli anak duduk tenang paling lama sekitar 30 menit. Oleh karena itu, kita sebagai calon guru hendaknya merancang model pembelajaran yang memungkinkan anak berpindah atau bergerak. Mungkin dengan permaianan, olahraga dan lain sebagainya.
3.      Senang bekerja dalam kelompok
Anak senang bekerja dalam kelompok maksudnya sebagai seorang manusia, anak-anak juga mempunyai insting sebagai makhluk social yang bersosialisasi dengan orang lain terutama teman sebayanya, terkadang mereka membentuk suatu kelomppok tertentu untuk bermain. Dalam kelompok tersebut anak dapat belajar memenuhi aturan aturan kelompok, belajar setia kawan, belajar tidak tergantung pada diterimanya dilingkungan, belajar menerimanya tanggung jawab, belajar bersaing dengan orang lain secara sehat (sportif), mempelajarai olah raga, belajar keadilan dan demokrasi. Hal ini dapat membawa implikasi buat kita sebagai calon guru agar
4.      Senang merasakan/ melakukan sesuatu secara langsung.
Ditinjau dari teori perkembangan kognitif, anak SD memasuki tahap operasional konkret. Dari apa yang dipelajari di sekolah, ia belajar menghubungkan konsep konsep baru dengan konsep-konsep lama. Jadi dalam pemahaman anak SD semua materi atau pengetahuan yang diperoleh harus dibuktikan dan dilaksanakan sendiri agarmereka bisa paham dengan konsep awal yang diberikan. Berdasarkan pengalaman ini, siswa membentuk konsep-konsep tentang angka, ruang, waktu, fungsi-fungsi badan, pera jenis kelamin, moral, dan sebagainya. Dengan demikian kita sebagai calon guru
hendaknya merancang model pembelajaran yang memungkinkan anak terlibat langsung dalam proses pembelajaran. Sebagai contoh anak akan lebih memahami tentang arah mata angina, dengan cara membawa anak langsung keluar kelas, kemudian menunjuk langsung setiap arah angina, bahkan dengan sedikit menjulurkan lidah akan diketahui secara persis dari arah mana angina saat itu bertiup.
5.      Anak cengeng
Pada umur anak SD, anak masih cengeng dan manja. Mereka selalu ingin diperhatikan dan dituruti semua keinginannya mereka masih belum mandiri dan harus selalu dibimbing. Di sini sebagai calon guru SD maka kita harus membuat metode pembelajaran tutorial atau metode bimbingan agar kita dapat selalu membmbing dan mengarahkan anak, membentuk mental anak agar tidak cengeng.
6.      Anak sulit memahami isi pembicaraan orang lain.
Pada pendidikan dasar yaitu SD, anak susah dalam memahami apa yang diberikan guru, disini guru harus dapat membuat atau menggunakan metode yang tepat misalnya dengan cara metode ekperimen agar anak dapat memahami pelajaran yang diberikan dengan menemukan sendiri inti dari pelajaran yang diberikan sedangkan dengan ceramah yang dimana guru Cuma berbicara didepan membuat anak malah tidak pmemahami isi dari apa yang dibicarakan oleh gurunya.
7.      Senang diperhatikan
Di dalam suatu interaksi social anak biasanya mencari perhatian teman atau gurunya mereka senang apabila orang lain memperhatikannya, dengan berbagai cara dilakukan agar orang memperhatikannya. Di sini peran guru untuk mengarahkan perasaan anak tersebut dengan menggunakan metode tanya jawab misalnya, anak yang ingin diperhikan akan berusaha menjawab atau bertantya dengan guru agar anak lain beserta guru memperhatikannya.
8.      Senang meniru
Dalam kehidupan sehari hari anak mencari suatu figur yang sering dia lihat dan dia temui. Mereka kemudian menirukan apa yang dilakukan dan dikenakan orang yang ingin dia tiru tersebut. Dalam kehidupan nyata banyak anak yang terpengaruh acara televisi dan menirukan adegan yang dilakukan disitu, misalkan acara smackdown yang dulu ditayangkan sekarang sudah ditiadakan karena ada  berita anak yang melakukan gerakan dalam smack down pada temannya, yang akhirnya membuat temannya terluka. Namun sekarang acara televisi sudah dipilah-pilah utuk siapa acara itu ditonton sebagai calon guru kita hanya dapat mengarahkan orang tua agar selalu mengawasi anaknya saat dirumah.

F.     KEBUTUHAN ANAK DI SEKOLAH DASAR

Kebutuhan
      Kebutuhan dapat didefinisikan sebagai suatu kesenjangan atau pertentangan yangdialami antara suatu kenyataan dengan dorongan yang ada dalam diri. Apabila konsumen kebutuhannya tidak terpenuhi,ia akan menunjukkan perilaku kecewa. Sebaliknya,jikakebutuhannya terpenuhi,konsumen akan memperlihatkan perilaku yang gembira sebagaimanifestasi rasa puasnya.Kebutuhan adalah salah satu aspek psikologis yang menggerakkan mahluk hidupdalam aktivitas-aktivitasnya dan menjadi dasar (alasan) berusaha. Model akademis kebutuhanyang paling terkenal adalah model yang dikembangkan oleh Abraham Maslow. Dalam modelitu, ia menyatakan bahwa manusia memiliki berbagai tingkat kebutuhan, mulai darikeamanan sampai aktualisasi diri. Model ini kemudian dikembangkan lagi oleh ClaytonAlderfer.Studi akademis tentang kebutuhan mencapai puncaknya pada tahun 1950-an. Saat ini,studi tentang kebutuhan kurang banyak diminati.
Teori Kebutuhan
      Teori motivasi yang dikembangkan oleh Abraham H. Maslow pada intinya berkisar pada pendapat bahwa manusia mempunyai lima tingkat atau hierarki kebutuhan, yaitu:
& Kebutuhan fisiologikal (physiological needs), seperti : rasa lapar, haus,istirahat dan sex
& Kebutuhan rasa aman (safety needs), tidak dalam arti fisik semata, akan tetapijuga mental, psikologikal dan intelektual
& Kebutuhan akan kasih sayang (love needs)
& Kebutuhan akan harga diri (esteem needs), yang pada umumnya tercermindalam berbagai simbol-simbol status; dan  
& Aktualisasi diri (self actualization), dalam arti tersedianya kesempatan bagiseseorang untuk mengembangkan potensi yang terdapat dalam dirinya sehingga berubah menjadi kemampuan nyata
Berikut ini ringkasan tentang beberapa kemungkinan yang bisa dilakukan di sekolah dalam mengaplikasikan teori kebutuhan Maslow.
1. Pemenuhan Kebutuhan Fisiologis:
ü  Menyediakan program makan siang yang murah atau bahkan gratis.
ü  Menyediakan ruangan kelas dengan kapasitas yang memadai dan temperatur yang tepat
ü  Menyediakan kamar mandi/toilet dalam jumlah yang seimbang.
ü  Menyediakan ruangan dan lahan untuk istirahat bagi siswa yang representatif.

2.  Pemenuhan Kebutuhan Rasa Aman:
·        Sikap guru: menyenangkan, mampu menunjukkan penerimaan terhadap siswanya, dan tidak menunjukkan ancaman atau bersifat menghakimi.
·        Adanya ekspektasi yang konsisten
·        Mengendalikan perilaku siswa di kelas/sekolah dengan menerapkan sistem pendisiplinan siswa secara adil.
·        Lebih banyak memberikan penguatan perilaku (reinforcement) melalui pujian/ ganjaran atas segala perilaku positif siswa dari pada pemberian hukuman atas perilaku negatif siswa.
3. Pemenuhan Kebutuhan Kasih Sayang atau Penerimaan:
a. Hubungan Guru dengan Siswa:
Guru dapat menampilkan ciri-ciri kepribadian : empatik, peduli dan intereres terhadap siswa, sabar, adil, terbuka serta dapat menjadi pendengar yang baik.
Guru dapat menerapkan pembelajaran individua dan dapat memahami siswanya (kebutuhan, potensi, minat, karakteristik kepribadian dan latar belakangnya)
Guru lebih banyak memberikan komentar dan umpan balik yang positif dari pada yang negatif.
Guru dapat menghargai dan menghormati setiap pemikiran, pendapat dan keputusan setiap siswanya.
Guru dapat menjadi penolong yang bisa diandalkan dan memberikan kepercayaan terhadap siswanya.
b. Hubungan Siswa dengan Siswa:
& Sekolah mengembangkan situasi yang memungkinkan terciptanya kerja sama mutualistik dan saling percaya di antara siswa
& Sekolah dapat menyelenggarakan class meeting, melalui berbagai forum, seperti olah raga atau kesenian.
& Sekolah mengembangkan diskusi kelas yang tidak hanya untuk kepentingan pembelajaran.
& Sekolah mengembangkan tutor sebaya
& Sekolah mengembangkan bentuk-bentuk ekstra kurikuler yang beragam.
4. Pemenuhan Kebutuhan Harga Diri:
a. Mengembangkan Harga Diri Siswa
ü  Mengembangkan pengetahuan baru berdasarkan latar pengetahuan yang dimiliki siswanya (scaffolding)
ü  Mengembangkan sistem pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa
ü  Memfokuskan pada kekuatan dan aset yang dimiliki setiap siswa Mengembangkan strategi pembelajaran yang bervariasi
ü  Selalu siap memberikan bantuan apabila para siswa mengalami kesulitan
ü  Melibatkan seluruh siswa di kelas untuk berpartisipai dan bertanggung jawab.
ü  Ketika harus mendisiplinkan siswa, sedapat mengkin dilakukan secara pribadi, tidak di depan umum.
b. Penghargaan dari pihak lain
Mengembangkan iklim kelas dan pembelajaran kooperatif dimana setiap siswa dapat saling menghormati dan mempercayai, tidak saling mencemoohkan.
Mengembangkan program “star of the week”
Mengembangkan program penghargaan atas pekerjaan, usaha dan prestasi yang diperoleh siswa.
Mengembangkan kurikulum yang dapat mengantarkan setiap sisiwa untuk memiliki sikap empatik dan menjadi pendengar yang baik.
Berusaha melibatkan para siswa dalam setiap pengambilan keputusan yang terkait dengan kepentingan para siswa itu sendiri.
c. Pengetahuan dan Pemahaman
ü  Memberikan kesempatan kepada para siswa untuk mengeksplorasi bidang-bidang yang ingin diketahuinya.
ü  Menyediakan pembelajaran yang memberikan tantangan intelektual melalui pendekatan discovery-inquiry
ü  Menyediakan topik-topik pembelajaran dengan sudut pandang yang beragam
ü  Menyediakan kesempatan kepada para siswa untuk berfikir filosofis dan berdiskusi.
d. Estetik
·        Menata ruangan kelas secara rapi dan menarik
·        Menempelkan hal-hal yang menarik dalam dinding ruangan, termasuk di dalamnya memampangkan karya-karya seni siswa yang dianggap menarik.
·        Ruangan dicat dengan warna-warna yang menyenangkan
·        Memelihara sarana dan pra sarana yang ada di sekeliling sekolah
·        Ruangan yang bersih dan wangi
·        Tersedia taman kelas dan sekolah yang tertata indah
5. Pemenuhan Kebutuhan Akatualisasi Diri
ü  Memberikan kesempatan kepada para siswa untuk melakukan yang terbaiknya
ü  Memberikan kekebasan kepada siswa untuk menggali dan menjelajah kemampuan dan potensi yang dimilikinya
ü  Menciptakan pembelajaran yang bermakna dikaitkan dengan kehidupan nyata.
ü  Perencanaan dan proses pembelajaran yang melibatkan aktivitas meta kognitif siswa.
ü  Melibatkan siswa dalam proyek atau kegiatan “self expressive” dan kreatif
    


G.     Jenis-Jenis Kebutuhan Anak Usia Sekolah Dasar
                
                 Jenis-jenis Kebutuhan Anak Usia SD
            Thomson mengatakan bahwa need adalah istilah yang sering menunjuk pada suatu drive Kebutuhan untuk disayang termasuk kebutuhan sekunder
Tahapan ketujuh dari teori kebutuhan oleh Maslow adalah tahap kebutuhan mendapatkan kepuasan diri.
            Disiplin bisa diciptakan guru dengan cara membuat aturan main di kelas yang disetujui bersama antara guru dan siswa
            Kebutuhan aktualisasi diri sangat dominan ada pada anak kelas tinggi di SD. Hal tersebut sesuai dengan perkembangan mereka yaitu ingin sekuat tenaga merealisasikan potensi yang dimilikinya
Pemberian insentif dalam rangka memotivasi siswa dapat dilakukan guru dengan cara nilai yang jelas pada hasil kerja para siswa
     Jenis-jenis kebutuhan anak SD:
Kebutuhan individu dapat dibedakan menjadi 2 kelompok :
1.KebutuhaFisiologis
2.KebutuhanPsikologis
Kebuhan menurut Maslow ada 7 aspek kebutuhan :
1.KebutuhanFisiologis : rasa lapar,haus,dsb.
2.Kebutuhan akan rasa aman :
3.Kebutuhan rasa cinta dan rasa memiliki
4.Kebutuhan akan penghargaan
5.Kebutuhan estetik
6.Kebutuhan mendapatkan kepuasan diri dan menyadari potensinya
7.Kebutuhan aktualisasi diri
Menurut Landgren
1.Kebutuhan jasmaniah termasuk keamanan dan pertahanan diri
2.Kebutuhan Perhatian dan kasih sayang
3.Kebutuhan untuk memiliki
4.Kebutuhan aktualisasi diri


H.    Perbedaan Kebutuhan Anak SD Individu Satu Dengan Individu Lain
1.      Perbedaan individual seorang anak akan terjadi pada setiap aspek perkembangan anak itu. Aspek perkembangan tersebut di antaranya adalah pada aspek perkembangan fisik, intelektual, moral, maupun aspek kemampuan.
2.      Perbedaan pada aspek perkembangan fisik jelas terlihat dari perbedaan bentuk, berat, dan tinggi badan. Selain itu, perbedaan fisik juga dapat diidentifikasi dari segi kesehatan anak. Sedangkan perbedaan pada aspek perkembangan intelektual dapat dilihat sejalan dengan tahapan usia, kemampuan anak pun meningkat. Namun demikian, karena pengaruh berbagai faktor, kemampuan di antara anak-anak tersebut bisa berbeda. Misalnya, si A pada usia 7 tahun sudah bisa membuat suatu karangan yang bersifat aplikasi dari suatu konsep, tetapi si B pada usia yang sama belum bisa melakukan hal yang dilakukan A.
3.      Piaget dan Kohlberg masing-masing mempunyai pandangan tersendiri tentang perbedaan pada aspek perkembangan moral. Piaget mempunyai pandangan bahwa moralitas berkembang pada 2 tahap utama, yaitu tahap hambatan moralitas dan moralitas kerja sama sedangkan Kohlberg melukiskan 3 tingkatan alasan moral, yaitu pra-conventional morality, conventional morality dan post-conventional morality.
4.      Perbedaan kemampuan seorang anak bisa mencakup perbedaan dalam berkomunikasi, bersosialisasi atau perbedaan kemampuan kognitif. Faktor yang menonjol dalam membentuk kemampuan kognitif adalah faktor pembentukan lingkungan alamiah dan yang dibuat.
·         Perbedaan Individual Anak Usia SD
* Perbedaan perkembangan fisik anak usia SD dapat dilihat berdasarkan beberapa faktort:
o Ras yang berlainan
o Kebangsaan
o Tingkat sosialekonomi
* Banyak factor yang berpengaruh terhadap kegemukan anak, salah satunya adalah kurang olah raga.
* Kohlberg seorang pakar teori moralitasa yang mengambil kesimpulan berdasarkan studinya, bahwa ada hubungannya antara tingkatan alasan moral dengan tingkat kognitif.
* Terdapat beberapa tingkat alasan moral menurut Kohlberg:
o Preconventional morality
o Conventional morality
o Postconvensional moralit
* Kemampuan anak yang dapat menguasai suatu ilmu pengetahuan dan teknologi disebut Kognitif.
* Salah satu aspek penting yang disarankan oleh Stenberg, untuk ditinjau kembali adalah tes IQ banyak memakan waktu dan kurang tepat untuk tes kecepatan
* Alat yang umum digunakan untuk mengetahui kemampuan anak secara individual adalah tes WICS-R
* Menurut penelitian E.B. Brody dan Brody tapatentang hubungan IQ dengan ras, didapat bahwa pelajar Jepang termasuk yang superior dalam tes IQ
* Gangguan terhadap kemampuan anak dalam membaca disebut disleksia
* Profil guru yang berhasil dalam menyikapi perbedaan anak didiknya dapat tergambar sepertapat tergambar seperti memiliki pengaruh terhadap siswanya dengan inspirasi dari ilmu pengetahuan, rajin bekerja dan belajari memiliki pengaruh terhadap siswanya dengan inspirasi dari ilmu pengetahuan, rajin bekerja dan belajar.
Penelantaran ini dikarenakan orang tua sibuk tak begitu perhatian dan sebagainya.Intinya waktu makan anak sering terlewati tanpa disadari oleh orang tua..
INILAH DAMPAK JIKA MENGABAIKAN KEBUTUHAN GIZI ANAK
1.      Perkembangan terganggu
Tak terpenuhinya kebutuhan gizi anak bukan akan menggangu perkembangan fisik dan mentalnya juga perkembangan sel-sel otaknya.
2.      Terjadi Anemia dan Kecerdasan Terganggu
Ibarat spons,5 tahun pertama nak bisa dengan mudah menyerap apa saja yang diajarkan.Terabaikannya kebutuhan gizi anak membuat daya serapnya kurang maksimal
Solusi:
1.      Berikan zat bezi dalam jumlah untuk cukup zat besi yang bersumber dari daging dan hati
2.      Biasakan anak mengonsumsi sayur sejak dini agar kebiasaan ini terus berlangsung hingga di usia selanjutnya,
3.      Membuat prestasi Terganggu
Kurang gizi membuat konsentrasi belajar menurun sehingga prestasi di sekolah terganggu .Oleh karena itu gizi anak sekolah sangat penting.

Penutup
A.    Kesimpulan
Teori kebutuhan dari maslow berawal dari adanya berbagai kebutuhan dari dalam diri seseorang, yang tersusun secara hierarkis, dimana jika salah satu kebutuhan sudah terpenuhi maka akan timbul kebutuhan lainnya yang tingkatnya lebih tinggi  lagi. Secara garis besar kebutuhan tersebut dikelompokkan menjadi 2  yakni basic need (kebutuhan dasar) dan meta need (mutinied)
Kebutuhan aktualisasi diri merupakan kebutuhan yang penting untuk memahami perkembangan anak, dimana jika manusia mengarah kepada kebutuhan ini maka manusia menggunakan sepenuhnya bakat, kapasitas dan potensi – potensiinya.
Untuk memupuk harga diri dan aktualisasi diri anak perlu dipertimbangkan keunggulan dan kelemahan serta kebutuhan anak. Pada saat anak memasuki usia sekolah dasar, anak membentuk 3 buah kebutuhan dasar, yang bentuknya tergantung dari pengalamannyayang berbeda – beda, dukungan social yang banyak berkaitan dengan kebudayaan dan pola pengasuhan.













DAFTAR PUSTAKA
            Sunaryo Kartadinata. (1996). Peningkatan mutu dan pengembangan manajemen layanan bimbingan dan konseling di sekolah dasar. Bandung: Laporan penelitian

3 Responses to " KESEHATAN DAN PRESTASI BELAJAR PADA ANAK SEKOLAH DASAR"

  1. ** BANJIR BANJIR BANJIR UANG DI MEJA **
    VIPbandarQ - YOUR No #1 BandarQ Online Indonesia
    ----------------------------------------------
    Menyediakan 7 Jenis Permainan TerFAVORIT
    BANDAR Q | ADU Q | DOMINO QQ | POKER | CAPSA SUSUN | Bandar Poker | Sakong (New Game) ----------------------------------------------
    Di Dukung 5 Bank Ternama di INDONESIA
    BCA - MANDIRI - BRI - BNI - DANAMON
    ----------------------------------------------
    Bonus Terbesar di VIPbandarQ
    1. Bonus Refferal TANPA SYARAT
    2. Bonus Rolligan TIAP MINGGU
    ----------------------------------------------
    Selalu Ada Kejutan Untuk Member VIPBANDARQ
    ----------------------------------------------
    Gabung Sekarang Juga dan Raih Kemenangan Puluhan Juta Setiap Hari
    CS ONLINE 24/7
    BBM : 55AB0E6C
    INSTAGRAM : VIPBANDARQORG
    SKYPE : VIPBANDARQ
    FACEBOOK : VIPBANDARQ
    www. VIPBANDARQ. org

    ReplyDelete
  2. I had been looking via numerous of your conditions for this website besides I imagine this place is exceptionally educational.
    Togel Singapura Online

    Ayam Bangkok Petarung

    ReplyDelete