22 februari..
Tanggal yang sama
Bulan yang sama
Tepat setahun lalu, masih sangat ingat dalam benakku, sore itu
setelah bersih-bersih rumah, handphone diatas meja berbunyi keras
Kulihat layar hp tertera “Bapak” memanggil, kujawab salamnya.. Tak
sanggup ku menahan tangis ketika mendengar apa yang ia katakan, dengan suaranya
yang bergetar menahan tangisan
Ibuk..ibuk...
Cuma itu teriakku ketika itu, bahkan kumarahi semua orang yang
mencoba mengeluarkan kursih meja diruang tamu, kumarahi juga orang yang
menyiarkan kematian ibuku dimasjid depan rumahku seakan tak percaya bahwa orang
yang paling aku sayang telah pergi meninggalkanku selamanya.
Bahkan disaat-saat terakhirnya, HANYA AKU yang tak ada disisinya
karna hari itu bertepatan dengan ujian ahir sekolah
Malam itu, rumah kecil dan tua ini penuh sesak dengan orang-orang
yang melayat…
Tak lama, suara sirine ambulan memecah keheningan malam
Suara tangisan-tangisan pun terdengar semakin keras seakan mereka
semua juga tak percaya bahwa ibuku telah tiada.
Dengan mata yang sudah bengkak bahkan mungkin air mata sudah
terkuras habis hingga tak dapat menetes lagi namun tak henti-hentinya kutatap
lekat wajahnya yang sayu, bibirnya yang sedikit menyunggingkan senyuman
kepadaku dan tubuhnya yang begitu kurus sebelum kain putih itu menutup seluruh
tubuhnya.
Saat itu, aku bagai pagi kehilangan matahari
Malam tanpa bulan
Tak bisa kutuliskan semua apa yang aku rasakan saat itu,
Seperti mata kehilangan cahaya
Hidup tanpa arah
Tapi aku tetap bersyukur padamu ya Robb…
Kau beri hamba kesempatan untuk mendo’akannya
Memohon ampunan atas dosa-dosanya
Dengan harapan ibuku selalu dapat tempat terbaik di sisiMu Ya Allah
Sampaikan padanya bahwa aku kuat dan mampu
menjalani semua yang Engkau 'hadiahkan' untuk ku
Sampai
nafas ini terhenti, do’aku kan selalu menyertaimu ibuku
I’m
really miss you and we love you so much…mom :*
Lamongan, 22 February 2014
16:15 wib
0 Response to "---_Saat itu…setahun lalu_---"
Post a Comment