Mengenang ibukku, hanya sedikit sekali memori yang tersimpan. Yang aku ingat ibuk
itu periang. Suaranya, tawanya, dan bersinnya, menggelegar. Dia seorang yang sayang
sama keluarganya.
Sayangnya aku, adalah seorang anak perempuan yang manja dan egois. Kebaikan ibuk, aku anggap sebagai hal yang wajar terjadi antara seorang ibuk dan anak perempuannya. Aku adalah seseorang yang tidak peka, yang aku pedulikan adalah perasaanku sendiri.
Sayangnya aku, adalah seorang anak perempuan yang manja dan egois. Kebaikan ibuk, aku anggap sebagai hal yang wajar terjadi antara seorang ibuk dan anak perempuannya. Aku adalah seseorang yang tidak peka, yang aku pedulikan adalah perasaanku sendiri.
Delapan tahun ibuk sakit. Walau
terlihat sehat, kuat dan baik-baik saja. Dan ahirnya 22-02-2013 ibuk wafat.
Penyesalan selalu ada di akhir. Seharusnya aku dulu tidak menyia-nyiakan kasih sayang ibuk dikala beliau masih ada. Sekarang bila aku kangen ibuk, aku hanya bisa menangis, berdoa dan meminta Tuhan untuk menyampaikan salam sayang, rasa hormat dan rasa penyesalan dariku untuk ibuk.
Penyesalan selalu ada di akhir. Seharusnya aku dulu tidak menyia-nyiakan kasih sayang ibuk dikala beliau masih ada. Sekarang bila aku kangen ibuk, aku hanya bisa menangis, berdoa dan meminta Tuhan untuk menyampaikan salam sayang, rasa hormat dan rasa penyesalan dariku untuk ibuk.
0 Response to "TUHAN, TITIP SALAMKU BUAT IBUK"
Post a Comment