A.
KESEHATAN DAN
PRESTASI BELAJAR PADA ANAK SEKOLAH DASAR
Permasalahan Kesehatan Anak Usia Sekolah Dasar
Secara
epidemiologis penyebab penyakit berbasis lingkungan di kalangan anak sekolah
dasar di Indonesia masih tinggi. Kasus infeksi seperti demam berdarah, diare,
cacingan, infeksi saluran pernafasan, serta terhadap makanan akibat buruknya
keamanan pangan. Selain penyebab pencemaran lingkungan ada juga akibat semakin
luasnya gangguan akibat paparan asap, gas buang transportasi, kebisingangan,
limbah industry dan gangguan kesehatan akibat bencana. Permasalahan perilaku
kesehatan biasanya berkaitan dengan perorangan
dan lingkungan seperti gosok gigi yang baik dan benar, kebiasaan cuci tangan
pakai sabun, dan kebersihan diri. Selanjutnya permasalahan kesehatan pada anak
sekolah dasar adalah penyakit menular, penyakit non infeksi, gangguan
pertumbuhan, gangguan perkembangan dan perilaku. Contoh penyakit menular :
demam berdarah, cacar air, infeksi mata dll.
Prestasi Belajar Anak Usia Sekolah Dasar
Pengertian
prestasi adalah hasil yang telah di capai seseorang dalam melakukan kegiatan.
Sedangkan belajar adalah perubahan tingkah laku atau penampilan dengan
serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan, meniru
dll.
Prestasi belajar di bidang pendidikan adalah hasil pengukuran terhadap peserta didik yang meliputi factor kognitif, afektif, dan psikomotor. Jadi prestasi belajar adalah hasil pengukuran dari penilaian usaha belajar yang di nyatakan dalam bentuk symbol, huruf maupun kalimat yang menceritakan hasil yang sudah di capai oleh setiap anak pada periode tertentu. Prestasi belajar dapat di ukur melalui tes yang sering di kenal dengan tes prestasi belajar. Pengertian prestasi belajar adalah suatu yang dapat di capai atau tidak dapat di capai dan di nampakkan dalam pengetahuan,silap dan keahlian. Untuk dapat mencapai suatu prestasi belajar siswa harus mengalami proses pembelajaran.
Prestasi belajar di bidang pendidikan adalah hasil pengukuran terhadap peserta didik yang meliputi factor kognitif, afektif, dan psikomotor. Jadi prestasi belajar adalah hasil pengukuran dari penilaian usaha belajar yang di nyatakan dalam bentuk symbol, huruf maupun kalimat yang menceritakan hasil yang sudah di capai oleh setiap anak pada periode tertentu. Prestasi belajar dapat di ukur melalui tes yang sering di kenal dengan tes prestasi belajar. Pengertian prestasi belajar adalah suatu yang dapat di capai atau tidak dapat di capai dan di nampakkan dalam pengetahuan,silap dan keahlian. Untuk dapat mencapai suatu prestasi belajar siswa harus mengalami proses pembelajaran.
B.
PENGERTIAN GIZI DAN USIA ANAK SEKOLAH
Pengertian Gizi
Gizi
merupakan ilmu terapan yang
mempergunakan berbagai disiplin ilmu dasar, seperti Biokimia, Biologi, Ilmu
hayat (fisiologi), ilmu penyakit (pathologi), dan beberapa lagi. Sedangkan
definisi gizi sekarang menjadi ilmu yang mempelajari hal ihwal makanan, dikaitkan dengan kesehatan tubuh.
Pengertian Usia Anak Sekolah
Berikut adalah
beberapa tentan pengertian usia anak sekolah:
ü
UU no 20 tahun 2002 tentang Perlindungan anak
dan WHO yang dikatakan masuk usia anak adalah sebelum usia 18 tahun dan yang
belum menikah
ü
American Academic of Pediatric tahun 1998
memberikan rekomendasi yang lain tentang batasan usia anak yaitu mulai dari
fetus (janin) hingga usia 21 tahun.
ü
Batas usia anak tersebut ditentukan berdasarkan
pertumbuhan fisik dan psikososial, perkembangan anak, dan karakteristik
kesehatannya.
Pembagian
golongannya:
1. Taman
kanak-kanak (pra sekolah usia 4-6 tahun)
2. Sekolah dasar
7-12 tahun
3. Remaja 13-18
tahun
FUNGSI
GIZI UNTUK ANAK SEKOLAH
ü Supaya pertumbuhan
dan perkembangan anak maksimal
ü Memperbaiki
gizi anak
ü Menentukan
perkembangan anak untuk usia selanjutnya
ASUPAN MAKANAN UNTUK ANAK USIA SEKOLAH
Kebutuhan Gizi Berkaitan dengan Proses Tubuh
Makanan sehari-hari yang dipilih dengan baik akan memberikan semua zat gizi
yang dibutuhkan untuk fungsi normal tubuh. Sebaliknya, bila makanan tidak
dipilih dengan baik, tubuh akan mengalami kekurangan zat-zat gizi esensial
tertentu. Zat gizi esensial adalah zat gizi yang harus didatangkan dari makanan.
Bila dikelompokkan, ada tiga fungsi zat gizi dalam tubuh, yaitu :
1. Memberi Energi
Zat-zat gizi yang dapat memberikan energi adalah karbohidrat, lemak, dan
protein. Oksidasi zat-zat gizi ini menghasilkan energi yang diperlukan tubuh
untuk beraktivitas.
2. Pertumbuhan dan Pemeliharaan Jaringan Tubuh
2. Pertumbuhan dan Pemeliharaan Jaringan Tubuh
Protein, mineral, dan
air adalah bagian dari jaringan tubuh. Oleh karena itu, diperlukan unutk
membentuk sel-se baru, memelihara, dan mengganti sels-sel yang rusak. Dalam
fungsi ketiga ini zat gizi dinamakan zat pembangun.
3. Mengatur Proses Tubuh
3. Mengatur Proses Tubuh
Protein, mineral, air, dan vitamin deiperlukan untuk mengatur prose tubuh.
Protein mengatur keseimbangan air di dalam sel. Mineral dan vitamin diperlukan
sebagai pengatur dalam peroses-proses oksidasi, fungsi normal saraf dan otot
serta banyak peroses lain yang terjadi di dalam tubuh termasuk proses penuaan.
Angka Kecukupan Gizi dan Angka Kebutuhan Gizi
Angka kecukupan gizi adalah nilai yang menunjukan jumlah zat gizi yang
diperlukan tubuh unutk hidup sehat setiap hari bagi semua populasi menurut
kelompok umur, jenis kelamin dan kondisi fisiologi tertentu. Angka kecukupan
gizi berbeda dengan angka kebutuhan gizi (dietary requirements). Angka
kebutuhan gizi adalah jumlah zat-zat gizi minimal yang dibutuhkan seseorang untuk
mempertajankan status gizi adekuat.
AKG yang dianjurkan didasarkan pada patokan berat badan untuk masing-masing
kelompok umur, gender, dan aktivitas fisik. Dalam penggunaannya, bila kelompok
penduduk yang dihadapi mempunyai rata-rata berat badan yang berbeda dengan
patokan yang digunakan, maka diperlukan penyesuaian. AKG tidak dipergunakan
untuk individu. Dalam menentukan AKG, perlu dipertimbangkan setiap faktor
yang berpengaruh terhadap absorpsi zat-zat gizi atau efisiensi penggunaannya di
dalam tubuh. Untuk sebagian zat gizi, sebagian dari kebutuhan mungkin dapat
dipenuhi dengan mengkonsumsi suatu zat yang di dalam tubuh kemudian dapat
diubah menjadi zat gizi esensial. Pada kebanyakan zat gizi, pencernaan dan atau
absorpsinya tidak komplit, sehingga AKG yang dianjurkan harus sudah
memperhitungkan bagian zat gizi yang tidak di absrorpsi.
Dalam memenuhi kebutuhan AKG seriap harinya, perlu dilakukan memberi
variasi makanan yagn berbeda setiap harinya yang nantinya diharapkan cukup
dapat memenuhi semua kebutuhan gizi. Di Indonesia pola menu seimbang tergambar
dalam menu 4 Sehat 5 Sempurna dan Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS). Saat ini
dikenal juga menu pelangi, yaitu menu makanan yang berwarna-warni seperti
pelangi untuk memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral yang diperlukan oleh tubuh
seperti sayur-sayuran. Perlu pendidikan khusus bagi anak usia sekolah atau
sekolah dasar dalam memilih makanan yang berwarna-warni. Peran orang tua sangat
diperlukan, jangan sampai anak memilih makanan yang berwarna-warni yang menggunakan
zat pewarna. Dalam menyusun menu, selain AKG perlu pula dipertimbangkan aspek
akseptibilitas makan yang disajikan, karena selain sebagai sumber zat-zat gizi,
makanan juga mempunyai nilai sosial dan emosional. Untuk itu dalam memenuhi AKG
harus sesuai dengan prinsip-prinsip gizi seimbang, yaitu :
§ Variasi makanan
§ Pola hidup
bersih
§ Menghindari
rokok, alkohol dan narkoba
§ Aktivitas fisik
§ Pantau BB
Gizi yang diperoleh seorang anak melalui konsumsi makanan setiap hari
berperan besar untuk kehidupan anak tersebut. Untuk dapat memenuhi dengan baik
dan cukup, ternyata ada beberapa masalah yang berkaitan dengan konsumsi zat
gizi untuk anak. Contoh masalah gizi masyarakat mencakup berbagai defisiensi
zat gizi atau zat makanan. Seorang anak juga dapat mengalami defisiensi gizi
atau makanan. Seorang anak juga dapat mengalami defisiensi zat gizi tersebut
yang berakibat pada berbagai aspek fisik maupun mental. Masalah ini dapat
ditanggulangi secara cepat, jangka pendek, dan jangka panjang serta dapat
dicegah oleh masyarakat sendiri sesuai dengan klasifikasi dampak defisiensi zat
gizi antara lain melalui pengaturan makan yang benar.
Makanan merupakan
kebutuhan mendasar bagi hidup manusia. Makan yang dikonsumsi beragam jenis
dengan berbagai cara pengolahannya. Di masyarakat dikenal pola makan atau
kebiasaan makan dan selera makan, yang terbentuk dari kebiasaan alam
masyarakatnya. Jika menyusun hidangan untuk anak, hal ini perlu diperhatikan di
samping kebutuhan zat gizi untuk hidup sehat dan bertumbuh kembang. Kecukupan
zat gizi ini berpengaruh pada kesehatan dan kecerdasan anak, maka pengetahuan
dan kemampuan mengelola makanan sehat untuk anak adalah suatu hal yang sangat amat
penting.
Faktor yang Berperan dan Permasalahan pada Tumbuh Kembang
Ada dua faktor utama yang mempengaruhi proses tumbuh kembang optimal
seorang anak, yaitu faktor dalam dan faktor luar. Faktor dalam merupakan
faktor-faktor yang ada dalam diri anak itu sendiri, baik faktor bawaan maupun
faktor yang diperoleh. Faktor luar yaitu faktor-faktor yang ada di luar atau
berasal dari luar diri anak, mencakup lingkungan fisik dan sosial serta
kebutuhan fisik anak.
Selain kedua faktor
tersebut, faktor yang berperan dalam proses tumbuh kembang anak
dapat ditentukan oleh
keluarga, status gizi, budaya, dan teman bermain. Keluarga hendaknya
menunjang proses
pertumbuhan dan perkembangan secara optimal. Status gizi anak dapat
ditentukan oleh tingkat
konsumsi atau kualitas makanan. Kualitas makanan ditentukan oleh
zat-zat bergizi yang
dibutuhkan oleh anak. Permasalahan tumbuh kembang anak ada dua
macam, yaitu gizi lebih
dan gizi kurang.
Akibat dari status gizi yang buruk, maka dapat menimbulkan penyakit.
Lingkungan
masyarakat dalam hal ini asuhan dan kebiasaan suatu masyarakat dapat
mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan anak. Tata cara dan kebiasaan yang
diberlakukan
masyarakat tidak selalu sesuai dengan syarat-syarat kebersihan dan
kesehatan. Teman bermain dan sekolah
juga berperan dalam mempengaruhi makanan yang dikonsumsi oleh anak. Ketika mereka berinteraksi dengan teman bermain atau teman
sekolahnya, makanan atau jajanan yang
dipilih biasanya sejenis dengan yang dipilih oleh teman dekat atau lingkungan sekitarnya.Makhluk hidup memerlukan makanan untuk melangsungkan kehidupannya. Makanan itu terdiri atas bagian-bagian yang berbentuk
iktan-ikatan kimia atau unsur-unsur anorganik
yang disebut zat-zat makanan atau zat gizi.Manusia mendapatkan zat makanannya dalam bentuk bahan makanan. Yang berasal dari tumbuh-tumbuhan
atau hewan .Satu macam saja bahan
makanan tidak dapat memenuhi semua keperluan tubuh akan berbagai zat makanan,
karena masing-masing bahan makanan mengandung zat makanan yang berlainan macam
maupun banyaknya :
Faktor yang mempengaruhi gizi pada
usia anak sekolah
1. Usia
Sekolah adalah usia puncak pertumbuhan.
Anak SD yang berusia sekitar
7-13 tahun merupakan masa-masa pertumbuhan paling pesat kedua setelah masa
balita. Dimana kesehatan yang optimal akan menghasilkan pertumbuhan yang
optimal pula. Perhatian terhadap kesehatan sangatlah diperlukan, pendidikan
juga digalakan untuk perkembangan mental yang mengacu pada skil anak.
Asupan gizi diperlukan untuk memenuhi keduanya yaitu : fisik dan mental
anak. Karena tentunya fisk dan mental merupakan sesuatu yang berbeda namun saling
berkaitan. makanan yang kaya akan nutrisi sangat mempengaruhi tumbuh kembang
otak dan organ-organ lain yang dibutuhkan anak untuk mencapai hasil pendidikan
yang optimal, untuk itu keluarga adalah pihak pertama yang harus memperhatikan
asupan gizi anaknya. Pengetahuan keluarga akan gizi sangat berpengaruh disini.
2. Selalu
Aktif.
Semakiin tinggi tingkat aktifitas tubuh maka Nutrisi
dan energi juga akan semaki
banyak diperlukan, anak usia SD atau Usia sekolah merupakan usia yang senang
bermain. Senang menghabiskan waktunya untuk belajar mengetahui lingkungan
sekitar. Untuk itu perlunya nutrisi dan asupan energi yang banyakuntuk
menunjang aktifitas fisiknya.
Sulitnya untuk mengkonsumsi makanan bergizi adalah tantangan yang perlu
dihadapi oleh orang tua. Untuk itu pengetahuan mengenai gizi anak sangat
disarankan untuk mempelajarinya.
3. Perubahan Sikap Terhadap Makanan.
Anak Usia Sd tidak dapat di tebak, apa selera makan
yang saat ini sedang ia senangi, perubahan sikap terhadap makanan dipengaruhi
oleh beberapa faktor, salah satunya adalah pengaruh dari luar. Pada masa-masa inilah perhatian ibu terhadap pengaruh pola konsumsi makanan
sepertinya harus digalakan.
4. Tidak
suka makanan-makanan yang bergizi.
Anak usia sekolah sangat
sulit untuk dapat mengkonsumsi makanan-makanan yang sedang ia perlukan untuk
masa pertumbuhan. Kriteria makanan yang banyak disukai oleh anak usia ini
adalah makanan yang banyak mengandung gula dan mempunyai warna yang cerah
sehingga menarik anak untuk mengkonsumsinya.
Beberapa tips diatas penulis rasa, dapat anda manfaatkan pada saat anda
membeli makanan dimanapun, tidak hanya disupermarket namun di tempat penjualan
produk makanan yang sering anda kunjungi. Ingin sehat tidak asal pilih dan
beli.
GANGGUAN GIZI
PADA ANAK SEKOLAH
Nutrisi merupakan komponen penting bagi
kesehatan anak. Pertumbuhan dan perkembangan yang dialami oleh anak-anak membuat
mereka membutuhkan nutrisi yang baik dalam hal protein, energi dan komponen
nutrien lainnya. Hal tersebut juga membuat mereka rentan terhadap kekurangan
nutrisi dan gangguan pertumbuhan. Pola makan yang dimulai sejak masa kanak
kanak dapat mempengaruhi kesehatan mereka selanjutnya. Pada masa kanak-kanak,
pemberian nutrisi yang kurang baik dapat mengakibatkan gagal tumbuh, obesitas,
dan penyakit-penyakit terkait defisiensi nutrisi. Akibat jangka panjang yang
dapat ditimbulkan adalah meningkatnya risiko penyakit degeneratif kelak saat
usia lanjut.
Masalah gizi
yang dihadapi oleh anak-anak pada usia sekolah dasar antara lain: obesitas,
gagal tumbuh, anemia karena kekurangan zat besi, dan karies pada gigi geligi
serta infeksi kecacingan. Obesitas biasanya disebabkan karena konsumsi makanan
yang melebihi kebutuhannya per hari. Sebaliknya, gagal tumbuh biasanya
disebabkan karena kurangnya asupan nutrisi. Selain gagal tumbuh, kurangnya
asupan nutrisi juga dapat menyebabkan terjadinya anemia dan membuat anak rentan
terhadap infeksi. Karies disebabkan karena konsumsi makanan yang mengandung
gula berlebihan disertai dengan kebersihan gigi yang kurang terjaga. Infeksi
kecacingan disebabkan karena kurangnya kebiasaan cuci tangan saat makan dan
seringnya tidak menggunakan alas kaki saat beraktifitas.
Infeksi yang
lama dan berat juga berhubungan erat dengan masalah gizi berupa malnutrisi.
Infeksi dapat menyebabkan terjadinya malnutrisi. Seorang anak yang mengalami
infeksi membutuhkan asupan nutrisi yang lebih banyak dari biasanya. Sementara
beberapa gejala yang dialami saat infeksi seperti diare dan tidak nafsu makan
membuat asupan nutrisi menjadi sulit. Sebaliknya, malnutrisi juga dapat
menyebabkan individu rentan terhadap terjadinya infeksi. Daya tahan tubuh kita
didukung oleh protein, zat besi, vitamin dan beberapa mikronutrien lainnya.
Jika asupan zat gizi tersebut kurang, kerja daya tahan tubuh menjadi tidak
optimal.
Untuk mengatasi
masalah gizi diperlukan beberapa upaya, terutama dari pihak orang tua dan pihak
sekolah. Makanan anak-anak pada usia sekolah dasar perlu diperhatikan, terutama
karena pada usia ini anak-anak tersebut masih dalam tahap pertumbuhan dan
perkembangan, sehingga keseimbangan gizi perlu dijaga.
Anak dengan
usia sekolah dasar sudah dapat menentukan makanan yang disukainya. Makanan yang
diberikan pada anak usia sekolah dasar ditentukan berdasarkan berat badan, usia
dan aktivitas anak. Anak laki-laki umumnya lebih banyak melakukan aktivitas
fisik dibandingkan anak perempuan, sehingga asupan makanan yang mengandung
lebih bnayak energi perlu ditingkatkan. Sedangkan anak perempuan pada usia
sekolah dasar mulai memasuki usia haid, sehingga memerlukan lebih banyak
protein dan zat besi.
Sarapan pagi bagi anak-anak usia sekolah dasar
sangat penting mengingat aktivitas di sekolah yang melibatkan fisik dan
konsentrasi belajar. Lingkungan sekolah dasar umumnya memiliki banyak jajanan.
Banyak anak menyukai makanan jajanan yang hanya mengandung karbohidrat dan
garam. Makanan tersebut hanya akan membuat seorang anak cepat kenyang dan
mengurangi nafsu makan anak.
Asupan gizi pada anak usia sekolah mulai
dipengaruhi oleh faktor lingkungan, karena anak-anak usia ini sudah mulai
mengenal lingkungannya. Oleh karena itu, perhatian orang tua dan pihak sekolah
perlu ditingkatkan untuk mencegah gangguan nutrisi berupa malnutrisi atau pun
obesitas. Peran serta dari berbagai pihak dalam hal asupan gizi diperlukan
untuk memperbaiki status gizi anak-anak di Indonesia pada umumnya dan anak-anak
usia sekolah dasar pada khususnya
C.
Pengaruh Sekolah pada Kepribadian Siswa
Perkembangan kepribadian
anak sangat ditentukan oleh pendidikan yang diterima dari orang tuanya di
rumah. rumah merupakan madrasah bagi anak. namun, Elizabeth Hurlock memaparkan
tentang peran besar pendidikan di sekolah dalam mempengaruhi kepribadian anak.
Sekolah merupakan lembaga kedua yang memberikan
andil besar dalam perkembangan kepribadian mereka. sebagaimana hurlock mengutip
pendapat salomo bahwa sekolah harus dipandang selagi kekuatan sekunder alam
perkembangan kepribadian manusia.
Untuk itu pada usia awal anak masuk sekolah,
peran hubungan antara guru dengan murid sangat menentukan. Guru di sekolah
mengambil peran orang tua untuk melakukan transfer of knowledge, value and
attitude. maka guru disekolah memiliki peran yang strategis dalam perkembangan
kepribadian anak. dengan demikian usia anak pada masa kanak sampai ke tingkat
remaja akhir berada di dua wilayah yaitu rumah dan sekolah.
Oleh karena itu, agar anak mengalami
perkembangan kepribadian yang sehat maka seharusnya pendidikan yang didapatkan
anak selaras atau sinkron dan terintegrasi antara pembinaan di rumah dengan di
sekolah. hal ini bertujuan agar tidak terjadi kebingungan yang pada ahirnya
terjadi split personality.
beberapa
alasan tentang pentingnya pendidikan dalam pengembangan kepribadian
1.
semua anak harus bersekolah
2.
pengarur sekolah sangat signifikan pada tahap
awal pembentukan konsep diri pada anak
3.
selain di rumah, anak menghabiskan lebih banyak
waktu di sekolah dari pada di tempat lainnya.
4.
memberikan kesempatan kepada anak untuk mendapatkan
perkembangan dalam kehidupan, dan sekolah mempengaruhi kepribadian dengan
menawarkan mereka kesempatan untuk meraih "kesuksesan".
5.
sekolah memberikan kesempatan awal yang ril
kepada seseorang untuk menilai dirinya dan kemampuannya secara realistis, bebas
dari intervensi orangtua.
faktor - faktor yang mempengaruhi
sikap anak terhadap pendidikan
1.
jenis kelamin
2.
metode
pembinaan anak
3.
pengaruh dari
rumah
4.
kelas social
5.
agama
6.
etnis
7.
teman sebaya
8.
penyesuaian
pribadi
SIKAP DAN PERILAKU GURU
Pengaruh guru
terhadap perkembangan kepribadian orang muda adalah sama seperti pada kedua
orang tuanya, karena pola kepribadian anak sudah sebagiannya terbentuk di rumah
ketika anak masuk sekolah. pengaruh sikap guru dan perilaku pola kepribadian
siswa berasal dari dua sumber utama, yaitu jenis hubungan yang ada antara guru
dan siswa dan pengaruh guru pada suasana emosional sekolah.
Hubungan antara
guru dan siswa ditentukan sebagian oleh sikap guru terhadap siswa sebagian oleh
sikap siswa terhadap guru. sikap - sikap ini tergantung pada bagaimana guru dan
siswa memandang satu sama lain. ketika guru memandang orang muda sebagai
pembuat onar atau sebagai seorang mahasiswa yang tidak mampu mengikuti kegiatan
perkuliahan, maka hal tersebut membuat dosen/ guru tidak menaruh simpati kepadanya.
Ada beberapa faktor yang
mempengaruhi hubungan guru dan siswa
1.
budaya
stereotype
2.
sikap pilih
kasih
3.
sikap kepada
siswa
4.
teknik mengajar
5.
kontrol kelas
6.
penyesuaian
pribadi guru
Mata Pelajaran Sekolah
mata pelajaran
sekolah mempengaruhi kepribadian siswa baik secara langsung maupun tidak
langsung.
secara
langsung, mata pelajaran mempengaruhi (1)pola khas menanggapi orang dan situasi
(2)pandangannya tentang mata pelajaran sekolah yang berbeda dan berdasarkan
jenis kelamin yang sesuai. secara tidak langsung, mereka mempengaruhi
kepribadiannya melalui efek mereka pada sikapnya terhadap sekolah dan
pendidikan secara umum.
D.
TEORI
KEBUTUHABN dan PENERAPANNYA bagi ANAK USIA SD
A.
TEORI KEBUTUHAN
MASLOW
Dalam
hidupnya setiap individu memiliki kebutuhan.Abraham Maslow seorang tokoh yang
banyak dikaitkan dengan gerakan humanistic pada bidang psikologi berpendapat
bahwa setiap individu memiliki kebutuhan yang dapat tersusun secara hierarkis
sebagai berikut:
1. Kebutuhan Jasmaniah
2. Kebutuhan rasa aman
3. Kebutuhan saling memiliki dan mencintai
4.Kebutuhan untuk dihargai
5 .Kebuthan aktualisasi
1. Kebutuhan Jasmaniah
2. Kebutuhan rasa aman
3. Kebutuhan saling memiliki dan mencintai
4.Kebutuhan untuk dihargai
5 .Kebuthan aktualisasi
Kebutuhan-kebutuhan ini bertingkat di dalam
intensitasnya.Lebih jauh dikatakan bahwa manusia di gerakkan oleh 2 sistem
kebutuhan,yaitu kebutuhan dasar (basic need) dan mutinied.Kebutuhan dasar
(basic need) yang merukan kebuthan fisiologis (makan,minum) psikologis (rasa
aman,cinta dan penghargaan).Basic need juga dikenal sebagai deficiency need
karena jika tidak terpuaskan,manusia berusaha untuk mengatasi kekurangannya misalnya
lapar dapat dipuaskan memalui makan sedangkan kebutuhan yang lebih tinggi
(mutinied )dianggap sebagai kebutuhan untuk berkembang karena
kegiatan-kegiatannya berhubungan dengan kebutuhan yang berkaitan dengan
kekurangan tetapi diperlukan untuk berkembang.Sebgaimana.telah diutarakan
sebelumnya,kebutuhan-kebutuhan ini di asumsikan tersusun secara hierarki,dimana
mutinied tidak akan tercapai sampai kebutuhan dasar terpuaskan,misalnya kita
akan lebih memperhatikan keindahan,kebenaran danperkembangan potensi jika kita
sudah tidak lagi dalam keadaan lapar
(lefrancois,1986) atau jikaada 2 kebutuhan yang saling
bertentangan,kebutuhan yang lebih rendahlah yang akan lebih dominan.Hierarki
kebutuhan sejalan dengan tugas-tugas perkembangan dari perkembangan kehidupan
seseorang.Dimana kebutuhan fisik lebih diutamakan pada masa bayi,rasa aman pada
masa kanak-kanak diikuti dengan harga diri pada masa kanak-kanak akhir dan
kebutuhan aktualisasi diri bukan merupakan kebutuhan yang utama hingga masa
remaja akhir dan dewasa.
Di antara kebutuhan-kebutuhan tersebut,kebutuhan
aktualisasi diri merupakan kebutuhan yang terpenting untuk memahami
perkembangan anak dan pengkembangan kepribadian seseorang. Menurut Maslow, kebutuhan ini merupakan karakteristik yang ditandai
dengan tidak adanya kepribadian yang menyimpang. Manusia yang mengarah pada
kebutuhan ini dapat dianggap sebagai
manusia yang menggunaklan sepenuhnya bakat,kapasitas dan potensi-potensinya
Aktualisasi diri sebagai proses, dapat mengarahkan suatu pertumbuhan perkembangan
anak. Anak diarahkan melalui kebutuhan untuk menjadikan dirinya atau
mengaktualisasikan dirinya dan proses dari aktualisasi adalah positif dan
tertuju pada dirinya.Suatu model keseimbangan mengatasi ketegangan menunjukkan
bahwa kebutuhan menghasilkan tingkah laku untuk memenuhi sesuatu dan jika
kebutuhan terpenuhi sudah terpenuhi maka terjadi keseimbangan dan tingkah laku
pun lama-lama akan menetap.Maslow menunjukkan lingkungan memegang perana
penting. Lingkungan memberikan kesempatan untuk pemuasan kebutuhan dan jika
lingkungan tidak menunjang pemuasan kebutuhan maka tidak akan terjadi
pertumbuhan. Misalnya, lingkungan lingkungan keluarga yang tidak memberikan
kebutuhan fisiologis dasar dan rasa aman pada anaknya maka tidak akan
berlangsung perkembangan yang positif. Hal ini juga dialami anak-anak korban
pengungsian yang kebutuhan fisiologis dasar dan rasa amannya kurang
terpenuhi.Walaupun model hierarki dari Maslow ini tidak secar eksplisit dapat
diterima. Berdasarkan pada ide umum dari Maslow bahwa anak dalam keadaan lapar
dan dalm kondisi kesehatan yang buruk tidak akan bisa belajar dengan baik.
Sudah tentu masalah utama dari kekerasn disekolah tidak hanya berkaitan pada
rasa aman untuk anak tetapi juga bagi petugas dan staf di sekolah.Namun demikian,
yang perlu diingat dari teori Maslow ini bahwa hierarki model Maslow tidak
selalu menunjukkan bahwa orang yang tadinya sudah mapan dan bisa dan bisa
memenuhi kebutuhan dasarnya tidak akan memerlukan kebutuhan dasar lagi.Contoh
yng paling melekat dalam diri kita adalah apa yang dialami oleh saudar-saudar
kita, para pengungsi dari peristiwa sampit,yang tadinya hidup mapan,terlindung
rasa aman,dan dapat memenuhi kebutuhan fisiologisnya justru pada saat itu
memerlukan kebutuhan fisiologis dasar dan rasa aman.
B.
MOTIVASI
INTENSIF
Motivasi
merupakan suatu kecenderungan di dalam diri seseorang untuk bertindak mencapai
tujuan konkret guna memuaskan kebutuhan-kebutuhanny Hull(dalam Pintich dan
Schunk,2008 ) menyebutkan bahwa kebutuhan terjadi jika potensi kelangsungan
hidup seorang mengancam.Kebutuhan mengahasilkan dorongan untuk memenuhi
kebutuhan tersebut. Lebih jauh lagi,teori Hull menyebutkan bahwa faktor penguat
(reinforcement) dapat memperkuat kebiasaan dan potensi reaksi yang efektif, dan
besarnya penguat merupakan sesuatu yang penting dalam belajar.Hull juga
menyebutkan bahwa besarnya hadiah/penguat dapat membantu suatu proses belajar
menjadi lebih baik dan kebiasaan juga dapat diperkuat jika besarnya
hadiah/penguat diberikan secara langsung begitu tujuan tercapai. Hull
memodifikasi teorinya dengan menggunakan faktor motivasi intensif.Dengan
demikian, motivasi intensif lebih merupakan kinerja daripada variabel
belajar.Motivasi tetap diperlukan dan berpengaruh dalam belajar dan bekerja
serta memupuk harga dir dan aktualisasi diri pada ank SD.Harga diri dan
aktualisasi diri merupakan dua dari lima kebutuhan yang diterangkan oleh
Maslow.
Harga diri menunjukkan pada evaluasi dan
dimensi efektif dari konsep diri.Struktur dari harga diri sangat tergantung
dari informasi yang penting bagi anak dan kemampuan untuk memproses informasi
tersebut.Di usia 6 atau 7 tahun, anak akan membentuk paling tidak 3 buah harga
diri (yaitu harga diri akademik, harga diri fisik dan harga diri sosial)
berdasarkan pengalamannya yang berbeda-beda. Marsh (1990 dalam Berk, 2003)
menjelaskan harga diri akademik misalnya menunjukkan bagaimana kinerja anak
dalam berbagai mata pelajaran.Harga diri
sosial menunjukkan bagaimana dalam kelompok sebaya dan dalam keluarga.
Kedudukan harga diri anak pada masa usia SD
Harga diri secara
umum
|
Harga diri sosial
|
Harga diri
akademik
Harga diri fisik |
Harga diri fisik
|
Berbagai mata
pelajaran
|
Hubungan dengan
kelompok sebaya
|
Hubungan dengan
keluarga
|
Kemampuan fisik
|
Penampilan fisik
|
Suatu
penelitian yang menarik mengenai hubungan orang tua-anak dengan harga diri, menunjukkan
bahwa sikap-sikap orang tua yang berkaitan dengan anak-anak yang memilki harga
diri yang tinggi adalah sebagi berikut ini :
1. Menunjukkan ekspresi dari
perhatian
2. Tanggap pada masalah anak
3. Harmonis di lingkungan rumah
4. Berpartisipasi dalam kegiatan
keluarga
5. Menghargai kompetensi anak dan
siap membantu anak jika diperlukan
6. Menetapkan aturan secara adil
7. Adanya kebebasan yang diberikan
untuka anak dengan batasan-batasan tertentu.
E.
Karakteristik Anak
di Sekolah Dasar
Masa usia sekolah dasar sebagai mesa kanak-kanak akhir yang
berlangsung dari usia enam tahun hingga kira-kira usia sebelas tahun atau dua
belas tahun. Karakteristik utama siswa sekolah dasar adalah mereka menampilkan
perbedaan-perbedaan individual dalam banyak segi dan bidang, di antaranya,
perbedaan dalam intelegensi, kemampuan dalam kognitif dan bahasa, perkembangan
kepribadian dan perkembangan fisik anak.
Menurut
Erikson perkembangan psikososial pada usia enam sampai pubertas, anak mulai
memasuki dunia pengetahuan dan dunia kerja yang luas. Peristiwa penting pada
tahap ini anak mulai masuk sekolah, mulai dihadapkan dengan tekhnologi
masyarakat, di samping itu proses belajar mereka tidak hanya terjadi di
sekolah.
Menurut Piaget ada lima faktor yang menunjang perkembangan
intelektual yaitu : kedewasaan (maturation), pengalaman fisik (physical
experience), penyalaman logika matematika (logical mathematical experience),
transmisi sosial (social transmission), danproses keseimbangan (equilibriun)
atau proses pengaturan sendiri (self-regulation ) Erikson mengatakan bahwa anak
usia sekolah dasar tertarik terhadap pencapaian hasil belajar.
Mereka mengembangkan rasa percaya dirinya terhadap kemampuan dan
pencapaian yang baik dan relevan. Meskipun anak-anak membutuhkan keseimbangan
antara perasaan dan kemampuan dengan kenyataan yang dapat mereka raih, namun
perasaan akan kegagalan atau ketidakcakapan dapat memaksa mereka berperasaan
negatif terhadap dirinya sendiri, sehingga menghambat mereka dalam belajar.
Piaget mengidentifikasikan tahapan perkembangan intelektual yang dilalui anak
yaitu : (a) tahap sensorik motor usia 0-2 tahun, (b) tahap operasional usia 2-6
tahun, (c) tahap opersional kongkrit usia 7-11 atau 12 tahun, (d) tahap
operasional formal usia 11 atau 12 tahun ke atas.
Berdasarkan uraian di atas, siswa sekolah dasar berada pada tahap
operasional kongkrit, pada tahap ini anak mengembangkan pemikiran logis, masih
sangat terikat pada fakta-fakta perseptual, artinya anak mampu berfikir logis,
tetapi masih terbatas pada objek-objek kongkrit, dan mampu melakukan
konservasi.
Bertitik
tolak pada perkembangan intelektual dan psikososial siswa sekolah dasar, hal
ini menunjukkan bahwa mereka mempunyai karakteristik sendiri, di mana dalam
proses berfikirnya, mereka belum dapat dipisahkan dari dunia kongkrit atau
hal-hal yang faktual, sedangkan perkembangan psikososial anak usia sekolah
dasar masih berpijak pada prinsip yang sama di mana mereka tidak dapat
dipisahkan dari hal-hal yang dapat diamati, karena mereka sudah diharapkan pada
dunia pengetahuan.
Pada usia ini mereka masuk sekolah umum, proses belajar mereka
tidak hanya terjadi di lingkungan sekolah, karena mereka sudah diperkenalkan
dalam kehidupan yang nyata di dalam lingkungan masyarakat. Nasution (1992)
mengatakan bahwa masa kelas tinggi sekolah dasar mempunyai beberapa sifat khas
sebagai berikut : (1) adanya minat terhadap kehidupan praktis sehari-hari yang
kongkrit, (2) amat realistik, ingin tahu dan ingin belajar, (3) menjelang akhir
masa ini telah ada minat terhadap hal-hal dan mata pelajaran khusus, oleh ahli
yang mengikuti teori faktor ditaksirkan sebagai mulai menonjolnya
faktor-faktor, (4) pada umumnya anak menghadap tugas-tugasnya dengan bebas dan
berusaha menyelesaikan sendiri, (5) pada masa ini anak memandang nilai (angka
rapor) sebagai ukuran yang tepat mengenai prestasi sekolah, (6) anak pada masa
ini gemar membentuk kelompok sebaya, biasanya untuk bermain bersama-sama.
Karakteristiknya
antara lain:
1.
Senang bermain,
Maksudnya dalam usia yang masih dini anak cenderung untuk ingin
bermain dan menghabiskan waktunya hanya untuk bermain karena anak masih polos
yang dia tahu hanya bermain maka dari itu agar tidak megalami masa kecil kurang
bahagia anak tidak boleh dibatasi dalam bermain. Sebagai calon guru SD kita harus
mengetahui karakter anak sehingga dalam penerapan metode atau model
pembelajaran bisa sesuai dan mencapai sasaran, misalnya model pembelajran yang
santai namun serius, bermain sambil belajar, serta dalam menyusun jadwal
pelajaran yang berat(IPA, matematika
dll.)
dengan diselingi pelajaran yang ringan(keterampilan, olahraga dll.)
2.
Senang
bergerak,
Anak senang bergerak maksudnya dalam masa pertumbuhan fisik dan
mentalnya anak menjadi hiperaktif lonjak kesana kesini bahkan seperti merasa
tidak capek mereka tidak mau diam dan duduk saja menurut pengamatan para ahli
anak duduk tenang paling lama sekitar 30 menit. Oleh karena itu, kita sebagai
calon guru hendaknya merancang model pembelajaran yang memungkinkan anak
berpindah atau bergerak. Mungkin dengan permaianan, olahraga dan lain
sebagainya.
3.
Senang bekerja
dalam kelompok
Anak senang bekerja dalam kelompok maksudnya sebagai seorang
manusia, anak-anak juga mempunyai insting sebagai makhluk social yang
bersosialisasi dengan orang lain terutama teman sebayanya, terkadang mereka
membentuk suatu kelomppok tertentu untuk bermain. Dalam kelompok tersebut anak
dapat belajar memenuhi aturan aturan kelompok, belajar setia kawan, belajar
tidak tergantung pada diterimanya dilingkungan, belajar menerimanya tanggung jawab,
belajar bersaing dengan orang lain secara sehat (sportif), mempelajarai olah
raga, belajar keadilan dan demokrasi. Hal ini dapat membawa implikasi buat kita
sebagai calon guru agar
4.
Senang
merasakan/ melakukan sesuatu secara langsung.
Ditinjau dari teori perkembangan kognitif, anak SD memasuki tahap
operasional konkret. Dari apa yang dipelajari di sekolah, ia belajar
menghubungkan konsep konsep baru dengan konsep-konsep lama. Jadi dalam
pemahaman anak SD semua materi atau pengetahuan yang diperoleh harus dibuktikan
dan dilaksanakan sendiri agarmereka bisa paham dengan konsep awal yang
diberikan. Berdasarkan pengalaman ini, siswa membentuk konsep-konsep tentang
angka, ruang, waktu, fungsi-fungsi badan, pera jenis kelamin, moral, dan
sebagainya. Dengan demikian kita sebagai calon guru
hendaknya
merancang model pembelajaran yang memungkinkan anak terlibat langsung dalam
proses pembelajaran. Sebagai contoh anak akan lebih memahami tentang arah mata
angina, dengan cara membawa anak langsung keluar kelas, kemudian menunjuk
langsung setiap arah angina, bahkan dengan sedikit menjulurkan lidah akan
diketahui secara persis dari arah mana angina saat itu bertiup.
5.
Anak cengeng
Pada umur anak SD, anak masih cengeng dan manja. Mereka selalu
ingin diperhatikan dan dituruti semua keinginannya mereka masih belum mandiri
dan harus selalu dibimbing. Di sini sebagai calon guru SD maka kita harus
membuat metode pembelajaran tutorial atau metode bimbingan agar kita dapat
selalu membmbing dan mengarahkan anak, membentuk mental anak agar tidak
cengeng.
6.
Anak sulit
memahami isi pembicaraan orang lain.
Pada pendidikan dasar yaitu SD, anak susah dalam memahami apa yang
diberikan guru, disini guru harus dapat membuat atau menggunakan metode yang
tepat misalnya dengan cara metode ekperimen agar anak dapat memahami pelajaran
yang diberikan dengan menemukan sendiri inti dari pelajaran yang diberikan
sedangkan dengan ceramah yang dimana guru Cuma berbicara didepan membuat anak
malah tidak pmemahami isi dari apa yang dibicarakan oleh gurunya.
7.
Senang
diperhatikan
Di dalam suatu interaksi social anak biasanya mencari perhatian
teman atau gurunya mereka senang apabila orang lain memperhatikannya, dengan
berbagai cara dilakukan agar orang memperhatikannya. Di sini peran guru untuk
mengarahkan perasaan anak tersebut dengan menggunakan metode tanya jawab
misalnya, anak yang ingin diperhikan akan berusaha menjawab atau bertantya
dengan guru agar anak lain beserta guru memperhatikannya.
8.
Senang meniru
Dalam kehidupan sehari hari anak mencari suatu figur yang sering
dia lihat dan dia temui. Mereka kemudian menirukan apa yang dilakukan dan
dikenakan orang yang ingin dia tiru tersebut. Dalam kehidupan nyata banyak anak
yang terpengaruh acara televisi dan menirukan adegan yang dilakukan disitu,
misalkan acara smackdown yang dulu ditayangkan sekarang sudah ditiadakan karena
ada berita anak yang melakukan gerakan
dalam smack down pada temannya, yang akhirnya membuat temannya terluka. Namun
sekarang acara televisi sudah dipilah-pilah utuk siapa acara itu ditonton
sebagai calon guru kita hanya dapat mengarahkan orang tua agar selalu mengawasi
anaknya saat dirumah.
F. KEBUTUHAN ANAK DI SEKOLAH DASAR
Kebutuhan
Kebutuhan dapat didefinisikan sebagai suatu kesenjangan atau pertentangan
yangdialami antara suatu kenyataan dengan dorongan yang ada dalam diri. Apabila
konsumen kebutuhannya tidak
terpenuhi,ia akan menunjukkan perilaku kecewa. Sebaliknya,jikakebutuhannya
terpenuhi,konsumen akan memperlihatkan perilaku yang gembira sebagaimanifestasi
rasa puasnya.Kebutuhan adalah salah satu
aspek psikologis yang menggerakkan mahluk hidupdalam
aktivitas-aktivitasnya dan menjadi dasar (alasan) berusaha. Model akademis
kebutuhanyang paling terkenal adalah model yang dikembangkan oleh Abraham
Maslow. Dalam modelitu, ia menyatakan bahwa
manusia memiliki berbagai tingkat kebutuhan, mulai darikeamanan sampai
aktualisasi diri. Model ini kemudian dikembangkan lagi oleh
ClaytonAlderfer.Studi akademis tentang kebutuhan mencapai puncaknya pada tahun
1950-an. Saat ini,studi tentang kebutuhan kurang banyak diminati.
Teori Kebutuhan
Teori motivasi yang dikembangkan oleh Abraham H. Maslow pada intinya
berkisar pada pendapat bahwa manusia mempunyai lima tingkat atau hierarki
kebutuhan, yaitu:
& Kebutuhan fisiologikal (physiological needs), seperti : rasa lapar,
haus,istirahat dan sex
& Kebutuhan rasa aman (safety needs), tidak dalam arti fisik semata, akan
tetapijuga mental, psikologikal dan intelektual
& Kebutuhan akan kasih sayang (love needs)
& Kebutuhan akan harga diri (esteem needs), yang pada umumnya tercermindalam
berbagai simbol-simbol status; dan
& Aktualisasi diri (self actualization), dalam arti tersedianya kesempatan
bagiseseorang untuk mengembangkan potensi yang terdapat dalam dirinya sehingga berubah menjadi
kemampuan nyata
Berikut ini ringkasan
tentang beberapa kemungkinan yang bisa dilakukan di sekolah dalam
mengaplikasikan teori kebutuhan Maslow.
1. Pemenuhan Kebutuhan Fisiologis:
ü Menyediakan program makan siang yang murah atau bahkan gratis.
ü Menyediakan ruangan kelas dengan kapasitas yang memadai dan temperatur yang
tepat
ü Menyediakan kamar mandi/toilet dalam jumlah yang seimbang.
ü Menyediakan ruangan dan lahan untuk istirahat bagi siswa yang
representatif.
2. Pemenuhan
Kebutuhan Rasa Aman:
·
Sikap
guru: menyenangkan, mampu menunjukkan penerimaan terhadap siswanya, dan tidak
menunjukkan ancaman atau bersifat menghakimi.
·
Adanya ekspektasi yang
konsisten
·
Mengendalikan perilaku
siswa di kelas/sekolah dengan menerapkan sistem pendisiplinan siswa secara
adil.
·
Lebih banyak memberikan
penguatan perilaku (reinforcement) melalui pujian/ ganjaran atas segala
perilaku positif siswa dari pada pemberian hukuman atas perilaku negatif siswa.
3. Pemenuhan Kebutuhan Kasih Sayang atau Penerimaan:
a. Hubungan Guru dengan Siswa:
Guru dapat menampilkan ciri-ciri kepribadian : empatik, peduli dan
intereres terhadap siswa, sabar, adil, terbuka serta dapat menjadi pendengar
yang baik.
Guru dapat menerapkan pembelajaran individua dan dapat memahami siswanya
(kebutuhan, potensi, minat, karakteristik kepribadian dan latar belakangnya)
Guru lebih banyak memberikan komentar dan umpan balik yang positif dari
pada yang negatif.
Guru dapat menghargai dan menghormati setiap pemikiran, pendapat dan
keputusan setiap siswanya.
Guru dapat menjadi penolong yang bisa diandalkan dan memberikan kepercayaan
terhadap siswanya.
b. Hubungan Siswa dengan Siswa:
& Sekolah mengembangkan situasi yang memungkinkan terciptanya kerja sama
mutualistik dan saling percaya di antara siswa
& Sekolah dapat menyelenggarakan class meeting, melalui berbagai
forum, seperti olah raga atau
kesenian.
& Sekolah mengembangkan diskusi kelas yang tidak hanya untuk kepentingan
pembelajaran.
& Sekolah mengembangkan tutor sebaya
& Sekolah mengembangkan bentuk-bentuk ekstra kurikuler yang beragam.
4. Pemenuhan Kebutuhan Harga Diri:
a. Mengembangkan Harga Diri Siswa
ü Mengembangkan pengetahuan baru berdasarkan latar pengetahuan yang dimiliki siswanya (scaffolding)
ü Mengembangkan sistem pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa
ü Memfokuskan pada kekuatan dan aset yang dimiliki setiap siswa Mengembangkan
strategi pembelajaran yang bervariasi
ü Selalu siap memberikan bantuan apabila para siswa mengalami kesulitan
ü Melibatkan seluruh siswa di kelas untuk berpartisipai dan bertanggung
jawab.
ü Ketika harus mendisiplinkan siswa, sedapat mengkin dilakukan secara
pribadi, tidak di depan umum.
b. Penghargaan dari pihak lain
Mengembangkan iklim kelas dan pembelajaran kooperatif dimana setiap siswa
dapat saling menghormati dan mempercayai, tidak saling mencemoohkan.
Mengembangkan program “star of the week”
Mengembangkan program penghargaan atas pekerjaan, usaha dan prestasi yang
diperoleh siswa.
Mengembangkan kurikulum yang dapat mengantarkan setiap sisiwa untuk
memiliki sikap empatik dan menjadi pendengar yang baik.
Berusaha melibatkan para siswa dalam setiap pengambilan keputusan yang
terkait dengan kepentingan para siswa itu sendiri.
c. Pengetahuan dan Pemahaman
ü Memberikan kesempatan kepada para siswa untuk mengeksplorasi bidang-bidang
yang ingin diketahuinya.
ü Menyediakan pembelajaran yang memberikan tantangan intelektual melalui
pendekatan discovery-inquiry
ü Menyediakan topik-topik pembelajaran dengan sudut pandang yang beragam
ü Menyediakan kesempatan kepada para siswa untuk berfikir filosofis dan
berdiskusi.
d. Estetik
·
Menata ruangan kelas
secara rapi dan menarik
·
Menempelkan hal-hal
yang menarik dalam dinding ruangan, termasuk di dalamnya memampangkan
karya-karya seni siswa yang dianggap menarik.
·
Ruangan dicat dengan
warna-warna yang menyenangkan
·
Memelihara sarana dan
pra sarana yang ada di sekeliling sekolah
·
Ruangan yang bersih dan
wangi
·
Tersedia taman kelas
dan sekolah yang tertata indah
5. Pemenuhan Kebutuhan Akatualisasi Diri
ü Memberikan kesempatan kepada para siswa untuk melakukan yang terbaiknya
ü Memberikan kekebasan kepada siswa untuk menggali dan menjelajah kemampuan
dan potensi yang dimilikinya
ü Menciptakan pembelajaran yang bermakna dikaitkan dengan kehidupan nyata.
ü Perencanaan dan proses pembelajaran yang melibatkan aktivitas meta kognitif
siswa.
ü Melibatkan siswa dalam proyek atau kegiatan “self expressive” dan
kreatif
G. Jenis-Jenis Kebutuhan Anak Usia
Sekolah Dasar
Jenis-jenis Kebutuhan Anak Usia
SD
Thomson mengatakan bahwa need adalah istilah yang sering
menunjuk pada suatu drive Kebutuhan untuk disayang termasuk kebutuhan
sekunder
Tahapan ketujuh dari teori kebutuhan oleh Maslow
adalah tahap kebutuhan mendapatkan kepuasan diri.
Disiplin bisa diciptakan
guru dengan cara membuat aturan main di kelas yang disetujui bersama antara guru
dan siswa
Kebutuhan aktualisasi diri
sangat dominan ada pada anak kelas tinggi di SD. Hal tersebut sesuai dengan
perkembangan mereka yaitu ingin sekuat tenaga merealisasikan potensi yang
dimilikinya
Pemberian insentif dalam rangka memotivasi siswa dapat dilakukan guru
dengan cara nilai yang jelas pada hasil kerja para siswa
Jenis-jenis kebutuhan anak SD:
Kebutuhan individu dapat dibedakan menjadi 2
kelompok :
1.KebutuhaFisiologis
2.KebutuhanPsikologis
Kebuhan menurut Maslow ada 7 aspek kebutuhan :
1.KebutuhanFisiologis : rasa lapar,haus,dsb.
2.Kebutuhan akan rasa aman :
3.Kebutuhan rasa cinta dan rasa memiliki
4.Kebutuhan akan penghargaan
5.Kebutuhan estetik
6.Kebutuhan mendapatkan kepuasan diri dan menyadari potensinya
7.Kebutuhan aktualisasi diri
Menurut Landgren
1.Kebutuhan jasmaniah termasuk keamanan dan pertahanan diri
2.Kebutuhan Perhatian dan kasih sayang
3.Kebutuhan untuk memiliki
4.Kebutuhan aktualisasi diri
1.KebutuhaFisiologis
2.KebutuhanPsikologis
Kebuhan menurut Maslow ada 7 aspek kebutuhan :
1.KebutuhanFisiologis : rasa lapar,haus,dsb.
2.Kebutuhan akan rasa aman :
3.Kebutuhan rasa cinta dan rasa memiliki
4.Kebutuhan akan penghargaan
5.Kebutuhan estetik
6.Kebutuhan mendapatkan kepuasan diri dan menyadari potensinya
7.Kebutuhan aktualisasi diri
Menurut Landgren
1.Kebutuhan jasmaniah termasuk keamanan dan pertahanan diri
2.Kebutuhan Perhatian dan kasih sayang
3.Kebutuhan untuk memiliki
4.Kebutuhan aktualisasi diri
H.
Perbedaan
Kebutuhan Anak SD Individu Satu Dengan Individu Lain
1. Perbedaan individual seorang anak akan terjadi pada setiap aspek
perkembangan anak itu. Aspek perkembangan tersebut di antaranya adalah pada
aspek perkembangan fisik, intelektual, moral, maupun aspek kemampuan.
2. Perbedaan pada aspek perkembangan fisik jelas terlihat dari perbedaan
bentuk, berat, dan tinggi badan. Selain itu, perbedaan fisik juga dapat
diidentifikasi dari segi kesehatan anak. Sedangkan perbedaan pada aspek
perkembangan intelektual dapat dilihat sejalan dengan tahapan usia, kemampuan
anak pun meningkat. Namun demikian, karena pengaruh berbagai faktor, kemampuan
di antara anak-anak tersebut bisa berbeda. Misalnya, si A pada usia 7 tahun
sudah bisa membuat suatu karangan yang bersifat aplikasi dari suatu konsep,
tetapi si B pada usia yang sama belum bisa melakukan hal yang dilakukan A.
3. Piaget dan Kohlberg masing-masing mempunyai pandangan tersendiri tentang
perbedaan pada aspek perkembangan moral. Piaget mempunyai pandangan bahwa
moralitas berkembang pada 2 tahap utama, yaitu tahap hambatan moralitas dan moralitas
kerja sama sedangkan Kohlberg melukiskan 3 tingkatan alasan moral, yaitu
pra-conventional morality, conventional morality dan post-conventional
morality.
4. Perbedaan kemampuan seorang anak bisa mencakup perbedaan dalam
berkomunikasi, bersosialisasi atau perbedaan kemampuan kognitif. Faktor yang
menonjol dalam membentuk kemampuan kognitif adalah faktor pembentukan lingkungan
alamiah dan yang dibuat.
·
Perbedaan Individual
Anak Usia SD
* Perbedaan perkembangan fisik anak usia SD dapat dilihat berdasarkan beberapa faktort:
o Ras yang berlainan
o Kebangsaan
o Tingkat sosialekonomi
* Perbedaan perkembangan fisik anak usia SD dapat dilihat berdasarkan beberapa faktort:
o Ras yang berlainan
o Kebangsaan
o Tingkat sosialekonomi
* Banyak factor yang berpengaruh terhadap kegemukan anak, salah satunya
adalah kurang olah raga.
* Kohlberg seorang pakar
teori moralitasa yang mengambil kesimpulan berdasarkan studinya, bahwa ada
hubungannya antara tingkatan alasan moral dengan tingkat kognitif.
* Terdapat beberapa tingkat alasan moral menurut Kohlberg:
o Preconventional morality
o Conventional morality
o Postconvensional moralit
* Kemampuan anak yang dapat menguasai suatu ilmu pengetahuan dan teknologi disebut Kognitif.
* Salah satu aspek penting yang disarankan oleh Stenberg, untuk ditinjau kembali adalah tes IQ banyak memakan waktu dan kurang tepat untuk tes kecepatan
* Alat yang umum digunakan untuk mengetahui kemampuan anak secara individual adalah tes WICS-R
* Menurut penelitian E.B. Brody dan Brody tapatentang hubungan IQ dengan ras, didapat bahwa pelajar Jepang termasuk yang superior dalam tes IQ
* Gangguan terhadap kemampuan anak dalam membaca disebut disleksia
* Profil guru yang berhasil dalam menyikapi perbedaan anak didiknya dapat tergambar sepertapat tergambar seperti memiliki pengaruh terhadap siswanya dengan inspirasi dari ilmu pengetahuan, rajin bekerja dan belajari memiliki pengaruh terhadap siswanya dengan inspirasi dari ilmu pengetahuan, rajin bekerja dan belajar.
* Terdapat beberapa tingkat alasan moral menurut Kohlberg:
o Preconventional morality
o Conventional morality
o Postconvensional moralit
* Kemampuan anak yang dapat menguasai suatu ilmu pengetahuan dan teknologi disebut Kognitif.
* Salah satu aspek penting yang disarankan oleh Stenberg, untuk ditinjau kembali adalah tes IQ banyak memakan waktu dan kurang tepat untuk tes kecepatan
* Alat yang umum digunakan untuk mengetahui kemampuan anak secara individual adalah tes WICS-R
* Menurut penelitian E.B. Brody dan Brody tapatentang hubungan IQ dengan ras, didapat bahwa pelajar Jepang termasuk yang superior dalam tes IQ
* Gangguan terhadap kemampuan anak dalam membaca disebut disleksia
* Profil guru yang berhasil dalam menyikapi perbedaan anak didiknya dapat tergambar sepertapat tergambar seperti memiliki pengaruh terhadap siswanya dengan inspirasi dari ilmu pengetahuan, rajin bekerja dan belajari memiliki pengaruh terhadap siswanya dengan inspirasi dari ilmu pengetahuan, rajin bekerja dan belajar.
Penelantaran ini
dikarenakan orang tua sibuk tak begitu perhatian dan sebagainya.Intinya waktu
makan anak sering terlewati tanpa disadari oleh orang tua..
INILAH DAMPAK JIKA
MENGABAIKAN KEBUTUHAN GIZI ANAK
1.
Perkembangan terganggu
Tak terpenuhinya kebutuhan
gizi anak bukan akan menggangu perkembangan fisik dan mentalnya juga
perkembangan sel-sel otaknya.
2.
Terjadi Anemia dan
Kecerdasan Terganggu
Ibarat spons,5 tahun
pertama nak bisa dengan mudah menyerap apa saja yang diajarkan.Terabaikannya
kebutuhan gizi anak membuat daya serapnya kurang maksimal
Solusi:
1.
Berikan zat bezi dalam
jumlah untuk cukup zat besi yang bersumber dari daging dan hati
2.
Biasakan anak mengonsumsi
sayur sejak dini agar kebiasaan ini terus berlangsung hingga di usia
selanjutnya,
3.
Membuat prestasi Terganggu
Kurang gizi membuat konsentrasi belajar menurun sehingga
prestasi di sekolah terganggu .Oleh karena itu gizi anak sekolah sangat penting.
Penutup
A. Kesimpulan
Teori kebutuhan dari
maslow berawal dari adanya berbagai kebutuhan dari dalam diri seseorang, yang
tersusun secara hierarkis, dimana jika salah satu kebutuhan sudah terpenuhi
maka akan timbul kebutuhan lainnya yang tingkatnya lebih tinggi lagi. Secara garis besar kebutuhan tersebut
dikelompokkan menjadi 2 yakni basic need
(kebutuhan dasar) dan meta need (mutinied)
Kebutuhan aktualisasi
diri merupakan kebutuhan yang penting untuk memahami perkembangan anak, dimana
jika manusia mengarah kepada kebutuhan ini maka manusia menggunakan sepenuhnya
bakat, kapasitas dan potensi – potensiinya.
Untuk memupuk harga
diri dan aktualisasi diri anak perlu dipertimbangkan keunggulan dan kelemahan
serta kebutuhan anak. Pada saat anak memasuki usia sekolah dasar, anak
membentuk 3 buah kebutuhan dasar, yang bentuknya tergantung dari
pengalamannyayang berbeda – beda, dukungan social yang banyak berkaitan dengan
kebudayaan dan pola pengasuhan.
DAFTAR PUSTAKA
Sunaryo Kartadinata. (1996). Peningkatan
mutu dan pengembangan manajemen layanan bimbingan dan konseling di sekolah
dasar. Bandung: Laporan penelitian
Terimakasih informasinya
ReplyDelete** BANJIR BANJIR BANJIR UANG DI MEJA **
ReplyDeleteVIPbandarQ - YOUR No #1 BandarQ Online Indonesia
----------------------------------------------
Menyediakan 7 Jenis Permainan TerFAVORIT
BANDAR Q | ADU Q | DOMINO QQ | POKER | CAPSA SUSUN | Bandar Poker | Sakong (New Game) ----------------------------------------------
Di Dukung 5 Bank Ternama di INDONESIA
BCA - MANDIRI - BRI - BNI - DANAMON
----------------------------------------------
Bonus Terbesar di VIPbandarQ
1. Bonus Refferal TANPA SYARAT
2. Bonus Rolligan TIAP MINGGU
----------------------------------------------
Selalu Ada Kejutan Untuk Member VIPBANDARQ
----------------------------------------------
Gabung Sekarang Juga dan Raih Kemenangan Puluhan Juta Setiap Hari
CS ONLINE 24/7
BBM : 55AB0E6C
INSTAGRAM : VIPBANDARQORG
SKYPE : VIPBANDARQ
FACEBOOK : VIPBANDARQ
www. VIPBANDARQ. org
I had been looking via numerous of your conditions for this website besides I imagine this place is exceptionally educational.
ReplyDeleteTogel Singapura Online
Ayam Bangkok Petarung