BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG
Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan
manusia yang dinamis dan sarat perkembangan. Oleh karena itu perubahan atau
perkembangan pendidikan adalah hal yang memang seharusnya terjadi sejalan
dengan perubahan budaya kehidupan. Perubahan dalam arti perbaikan pendidikan
pada semua tingkat perlu terus menerus dilakukan sebagai antisipasi kepentingan
masa depan dan tuntutan masyarakat modern
Salah satu ciri masyarakat modern
adalah selalu ingin terjadi adanya perubahan yang lebih baik (improvement oriented). Hal ini tentu
saja menyangkut berbagai bidang, tidak terkecuali bidang pendidikan. Komponen
yang melekat pada pendidikan diantaranya
adalah kurikulum, guru dan siswa.
Dalam
proses pembelajaran keberadaan guru
sangatlah urgen, karena guru yang menentukan, apakah tujuan pembelajaran tercapai atau tidak?, bagaimana
kompetensi siswa ?
BAB II
PEMBAHASAN
Pembelajaran di tingkat sekolah dasar atau Madrasah
Ibtidaiyah cenderung text book oriented
dan kurang terkait dengan kehidupan sehari-hari siswa. Pembelajaran
konsep cenderung abstrak dan dengan metode ceramah, sehingga konsep-konsep
akademik kurang bisa atau sulit dipahami. Sementara itu kebanyakan guru dalam
mengajar masih kurang memperhatikan kemampuan berpikir siswa, atau dengan kata
lain tidak melakukan pengajaran bermakna, metode yang digunakan kurang
bervariasi, dan sebagai akibat motivasi belajar
siswa menjadi sulit ditumbuhkan dan pola belajar cenderung menghafal dan
mekanistis (Direktorat PLP, 2002)
Mencermati hal tersebut di atas,
perlu adanya perubahan dan pembaharuan, inovasi ataupun gerakan perubahan mind set kearah pencapaian tujuan
pendidikan pada umumnya dan khususnya tujuan pembelajaran. Pembelajaran
matematika hendaknya lebih bervariasi metode maupun strateginya guna
mengoptimalkan potensi siswa. Upaya-upaya guru dalam mengatur dan memberdayakan
berbagai variabel pembelajaran, merupakan bagian penting dalam keberhasilan
siswa mencapai tujuan yang direncanakan.
Karena itu pemilihan metode, strategi dan pendekatan dalam mendesain model
pembelajaran yang berguna dalam mencapai iklim
PAKEM ( Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, Menyenangkan ) adalah
tuntutan yang harus diupayakan oleh guru.
MODEL DAN STRATEGI PEMBELAJARAN
B.
Pengertian
Istilah model pembelajaran amat dekat dengan
pengertian strategi pembelajaran dan dibedakan dari istilah strategi, pendekatan
dan metode pembelajaran.Menurut Ruseffendi (1980), istilah strategi, metode,
pendekatan dan teknik mendefinisikan
sebagai berikut :
1. Strategi pembelajaran adalah
separangkat kebijaksanaan yang
terpilih, yang telah dikaitkan dengan faktor yang menetukan warna atau strategi
tersebut, yaitu :
a. Pemilihan
materi pelajaran (guru atau siswa)
b. Penyaji materi pelajaran (perorangan atau
kelompok, atau belajar mandiri)
c. Cara
menyajikan materi pelajaran (induktif atau deduktif, analitis atau sintesis,
formal atau non formal)
d. Sasaran penerima materi pelajaran (
kelompok, perorangan, heterogen,
atau homogen.
2. Pendekatan
Pembelajaran adalah
jalan atau arah yang ditempuh oleh guru atau siswa dalam mencapai tujuan
pembelajaran dilihat bagaimana
materi itu disajikan. Misalnya memahami suatu prinsip dengan pendekatan
induktif atau deduktif.
3. Metode
Pembelajaran adalah cara mengajar
secara umum yang dapat diterapkan pada semua mata pelajaran, misalnya mengajar
dengan ceramah, ekspositori, tanya jawab, penemuan terbimbing dan sebagainya.
4. Teknik mengajar adalah penerapan secara khusus suatu metode
pembelajaran yang telah disesuaikan dengan kemampuan dan kebiasaan guru,
ketersediaan media pembelajaran serta kesiapan siswa. Misalnya teknik
mengajarkan perkalian dengan penjumlahan berulang.
Sedangkan Model Pembelajaran adalah sebagai suatu disain yang
menggambakan proses rincian dan penciptaan
situasi lingkungan yang memungkinkan
siswa berinteraksi sehingga terjadi
perubahan atau perkembangan pada diri
siswa (Didang : 2005)
Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1998 :
203), pengertian strategi (1) ilmu dan seni menggunakan sumber daya
bangsa untuk melaksanakan kebijaksanaan tertentu dalam dan perang damai, (2)
rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus.
Soedjadi (1999 :101) menyebutkan strategi pembelajaran adalah suatu
siasat melakukan kegiatan pembelajaran yang bertujuan mengubah keadaan
pembelajaran menjadi pembelajaran yang diharapkan. Dan secara sederhana dapat
dirunut sebagai rangkaian :
teknik
metode pendekatan strategi model
Lebih lanjut
Ismail (2003) menyatakan istilah
Model pembelajaran mempunyai empat ciri khusus yang tidak dipunyai oleh
strategi atau metode tertentu yaitu :
1.
rasional
teoritik yang logis disusun oleh perancangnya,
2.
tujuan
pembelajaran yang akan dicapai,
3.
tingkah laku
mengajar yang diperlukan agar model tersebut dapat dilaksanakan secara berhasil
dan
4.
lingkungan
belajar yang diperlukan agar tujuan
pembelajaran itu dapat tercapai.
Berbedanya pengertian antara model,
strategi, pendekatan dan metode serta teknik
diharapkan guru mata pelajaran umumnya dan khususnya matematika mampu
memilih model dan mempunyai strategi pembelajaran yang sesuai dengan materi dan
standar kompetensi serta kompetensi dasar dalam standar isi.
C. Pemilihan Model
Pembelajaran Sebagai Bentuk Implementasi Strategi Pembelajaran.
Dalam pembelajaran guru diharapkan
mampu memilih model pembelajaran yang
sesuai dengan materi yang diajarkan. Dimana dalam pemilihan Model pembelajaran meliputi pendekatan suatu
model pembelajaran yang luas dan menyeluruh. Misalnya pada model pembelajaran berdasarkan masalah,
kelompok-kelompok kecil siswa bekerja sama memecahkan suatu masalah yang telah
disepakati oleh siswa dan guru. Ketika guru sedang menerapkan model
pembelajaran tersebut, seringkali siswa menggunakan bermacam-macam
keterampilan, prosedur pemecahan masalah dan berpikir kritis. Model
pembelajaran berdasarkan masalah dilandasi oleh teori belajar konstruktivis.
Pada model ini pembelajaran dimulai dengan menyajikan permasalahan nyata yang
penyelesaiannya membutuhkan kerjasama diantara siswa-siswa. Dalam model
pembelajaran ini guru memandu siswa menguraikan rencana pemecahan masalah
menjadi tahap-tahap kegiatan; guru memberi contoh mengenai penggunaan
keterampilan dan strategi yang dibutuhkan supaya tugas-tugas tersebut dapat
diselesaikan. Guru menciptakan suasana kelas yang fleksibel dan berorientasi
pada upaya penyelidikan oleh siswa.
Strategi pembelajaran adalah perencanaan
dan tindakan yang tepat dan cermat mengenai kegiatan pembelajaran agar
kompetensi dasar dan indikator pembelajarannya dapat tercapai. Pembelajaran
adalah upaya menciptakan iklim dan pelayanan terhadap kemampuan, potensi,
minat, bakat, dan kebutuhan peserta didik yang beragam agar terjadi interaksi
optimal antara guru dengan siswa serta antara siswa dengan siswa. Jadi, pada
prinsipnya strategi pembelajaran sangat terkait dengan pemilihan model dan
metode pembelajaran yang dilakukan guru dalam menyampaikan materi bahan ajar
kepada para siswanya.
D.
Macam-Macam Model Pembelajaran
- Pembelajaran mencari dan bermakna
- Pembelajaran terpadu
- Pembelajaran kooperatif
- Pembelajaran Picture and Picture
- Pembelajaran cooperative integrated Reading and composition (CIRC)
- Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah
- Model Penemuan Terbimbing
- Model Pembelajaran Langsung
- Model Missouri Mathematics Project (MMP)
- Model Pmbelajarn Problem solving
- Model Pmbelajarn Problem posing
12.Pembelajaran
kontekstual.
Langkah-langkah pada Madel model Pembelajaran
1.
Model Pembelajaran Langsung
Sintaknya :
No.
|
Langkah-langkah
|
Peran
Guru
|
1
|
Menjelaskan
tujuan pembela-jaran dan mempersiapkan siswa
|
Guru
menjelaskan TPK, informasi latar belakang pembelajaran, pentingnya pelajaran
dan memotivasi siswa
|
2
|
Mendemonstrasikan pengetahuan atau keterampilan
|
Guru mendemonstrasikan
keterampilan dengan benar, atau memberi informasi tahap demi tahap
|
3
|
Membimbing
pelatihan
|
Guru
merencanakan dan memberi bimbingan pelatihan awal
|
4
|
Menelaah
pemahaman dan memberikan umpan balik
|
Guru
mengecek apakah siswa telah berhasil melakukan tugas dengan baik dan
memberikan umpan balik
|
5
|
Memberikan
kesempatan untuk pelatihan dan penerapan
|
Guru
mempersiapkan kesempatan melakukan pelatihan lanjutan, khusus penerapan pada
situasi kompleks dalam kehidupan sehari-hari.
|
2. Model Pembelajaran Kooperatif
1
|
Menyampaikan tujuan dan
memotivasi siswa
|
Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai dan memberi motivasi siswa agar dapat belajar
dengan aktif dan kreatif
|
2
|
Menyajikan informasi
|
Guru menyajikan informasi
kepada siswa dengan cara demonstrasikan atau lewat bahan bacaan
|
3
|
Mengorganisasikan siswa dalam
kelompok-kelompok
|
Guru menjelaskan kepada siswa
bagaimana caranya membentuk kelompok belajar dan membantu setiap kelompok
agar melakukan transisi secara efisien
|
4
|
Membimbing kelompok bekerja dan
belajar
|
Guru membimbing kelompok
belajar pada saat mereka mengerjakan tugas-tugas
|
5
|
Evaluasi
|
Guru mengevaluasi hasil belajar
tentang materi yang dipelajari dan juga terhadap presentasi hasil kerja
masing-masing kelompok
|
6
|
Memberi penghar-gaan
|
Guru mencari cara-cara untuk
menghargai upaya atau hasil belajar individu maupun kelompok
|
3. Model
Pembelajaran Kooperatif tipe STAD
1
|
Langkah 1
|
Guru menyampaikan materi
pembelajaran ke siswa secara klasikal (paling sering menggunakan model
pembelajaran langsung,
|
2
|
Langkah 2
|
Guru membagi siswa ke dalam
beberapa kelompok (setiap kelompok terdiri dari 4 – 6 siswa yang heterogen,
baik dari segi kemampuan, agama, jenis kelamin, atau lainnya).
|
3
|
Langkah 3
|
Dilanjutkan diskusi kelompok untuk
penguatan materi (saling bantu membantu untuk memperdalam materi yang sudah
diberikan)
|
4
|
Langkah 4
|
Guru memberikan tes individual,
masing-masing mengerjakan tes tanpa boleh saling bantu membantu diantara
anggota kelompok.
|
5
|
Langkah 5
|
Guru memberi penghargaan pada
kelompok berdasarkan perolehan nilai peningkatan individual dari skor dasar
ke skor kuis (cara penilaian akan dijelaskan di akhir bab ini)
|
4. Model pembelajaran Kooperatif tipe jigsaw
a.
Guru membagi siswa ke dalam beberapa kelompok (disebut
dengan kelompok asal, setiap kelompok terdiri dari 4 – 6 siswa dengan kemampuan
yang heterogen). Setiap anggota kelompok nantinya diberi tugas untuk memilih
dan mempelajari materi yang telah disiapkan oleh guru (misal ada 5
materi/topik).
Kelompok Asal
|
- Misal 1
kelas: 40 anak
- Ada 5 topik yang akan dipelajari
- Kelompok asal ( 40:5 = 8 kel.)
|
b. Di kelompok
asal, setelah masing-masing siswa menentukan pilihannya , mereka langsung
membentuk kelompok ahli berdasarkan materi yang dipilih. Ilustrasinya
adalah sebagai berikut:
Kelompok Asal
|
Kelompok Ahli
|
Materi A
|
Materi B
|
Materi C
|
Materi D
|
Materi E
|
c. Setelah setiap kelompok ahli mempelajari (berdiskusi)
tentang materinya masing-masing, setiap anggota dalam kelompok ahli kembali
lagi ke kelompok asal untuk menjelaskan/menularkan apa-apa yang telah mereka
pelajari/diskusikan di kelompok ahli. Ilustrasinya adalah sebagai berikut:
Kelompok Asal
|
Kelompok Ahli
|
Materi A
|
Materi B
|
Materi C
|
Materi D
|
Materi E
|
d. Dalam tipe ini peran guru lebih banyak sebagai
fasilitator, yaitu memfasilitasi agar pelaksanaan kegiatan diskusi dalam
kelompok ahli maupun penularan dalam kelompok asal berjalan secara efektif dan
optimal.
e. Setelah masing-masing anggota dalam kelompok asal selesai
menyampaikan apa yang dipelajari sewaktu dalam kelompok ahli, guru memberikan
soal/kuis pada seluruh siswa. Soal harus dikerjakan secara individual.
f.
Nilai dari
pengerjaan kuis individual digunakan sebagai dasar pemberian nilai penghargaan
untuk masing-masing kelompok. Teknik penilaian/penghargaan akan dijelaskan
tersendiri di akhir bab pembelajaran kooperatif ini.
4. Model Pembelajaran Kooperatif tipe
think Pair and Share
• Guru mengajarkan
materi seperti biasa, alat peraga disarankan .
• Dengan tanya
jawab, guru memberikan contoh soal.
• Guru membrikan
soal yg dikerjakan siswa berdasar persyaratan soal sebagai problem.
• Siswa di pandu
guru menyelesaikan soal.
• Guru memimpin
pleno kecil diskusi, tiap kelompok mengemukakan hasil diskusinya
• Berawal dari
kegiatan tersebut mengarahkan
pembicaraan pada pokok permasalahan dan menambah materi yang belum diuangkapkan
para siswa
• Guru memberi
kesimpulan
• Penutup
5.
Langkah-langkah model pembelajaran Missouri Mathematics
Project (MMP) yaitu
:
Langkah pertama
: Review
·
dengan cara
mengulah ulang mata pelajaran yang
lalu,
·
membahas tugas
yang diberikan /pekerjaan rumah.
Langkah kedua :Pengembangan
·
penyajian ide
baru atau perluasan konsep matematika
yang terdahulu
·
penjelasan
tentang diskusi, demonstrasi, dengan contoh kongkret yang sifatnya piktoral dan
simbolik.
Langkah ketiga : Latihan
Terkontrol
·
siswa merespon
soal
·
guru mengamati
·
belajarnya
kooperatf
Langkah keempat :
Seatwork
·
siswa bekerja
sendiri untuk latihan atau perluasan konsep
Langkah kelima :
Pekerjaan Rumah
·
Tugas membuat pekerjaan rumah.
6.
Langkah-langkah model pembelajaran
Penemuan Terbimbing
Langkah yang
ditempuh oleh guru dalam
pembelajaran adalah sebagai berikut :
· Merumuskan
masalah yang diberikan kepada siswa dengan data secukupnya. Perumusan harus jelas, hindari pernyataan yang menimbulkan
salah tafsir sehingga arah yang di tempuh siswa tidak salah.
·
Dari data yang diberikan guru, siswa menyusun,
memproses, mengorganisir, dan menganalisis data tersebut. Bimbingan guru dapat
diberikan sejauh yang di perlukan. Bimbingan sebaiknya mengarah siswa untuk
melangkah ke arah yang hendak dituju, melalui pertanyaan-pertanyaan, atau
lembar kerja siswa (work sheet).
·
Siswa menyusun konjektur (prakiraan) dari hasi
analisis yang dilakukan
·
Konjektur yang telah dibuat siswa, diperiksa oleh
guru. Hal ini digunakan untuk meyakinkan kebenaran prakiraan siswa, sehingga
akan menuju arah yang hendak dicapai.
·
Apabila telah
diperoleh kepastian tentang kebenaran konjektur teresbut, maka verbalisasi
konjektur sebaiknya diserahkan kepada siswa untuk menyusunnya.
·
Sesudah siswa
menemukan apa yang dicari, hendaknya guru menyediakan soal latihan atau soal
tambahan.
7. Langkah-langkah Model Pembelajaran
Berdasarkan Masalah
Fase
|
Indikator
|
Kegiatan Guru
|
1
|
Orientasi siswa kepada masalah
|
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran,
menjelaskan logistik yang diperlukan, memotivasi siswa terlibat aktif dan
kreatif dalam aktivitas pemecahan masalah yang dipilihnya
|
2
|
Mengorganisasikan siswa untuk
belajar
|
Guru membantu siswa
mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan
masalah tersebut
|
3
|
Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok
|
Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang
sesuai dan melaksanakan eksperimen
untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah
|
4
|
Mengembangkan dan menyajikan
hasil karya
|
Guru membantu siswa dalam
merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan, video, dan
model dan membantu mereka untuk berbagi tugas dengan temannya
|
5
|
Menganalisis
dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
|
Guru
membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan
mereka dan proses-proses yang mereka gunakan
|
8.
Langkah-langkah Model pembelajaran Problem posing
Prinsipnya:mewajibkn siswa unt mengjukn soal sndiri melalui belajar
soal scr mandiri.
Sintaknya
a. guru menjelaskan materi pelajaran, alat peraga
disarankan.
b. .memberikan latihan soal secukupnya.
c. siswa mengajukan soal yang menantang,& dapat
menyelesaikan. Bisa secara kelompok.
d. pertemuan berikutnya, guru menyuruh siswa menyajikan soal
temuan di depan kelas.
e. guru memberikan
tugas rumah secara individual
9. Langkah-langkah Model pembelajaran TGT
•
Beri informasi secara klasikal
•
Bentuk kelompok beranggotakan 4-5 siswa (kemampuan
siswa heterogen)
•
Diskusi kelompok untuk penguatan pemahaman materi yang
dikaitkan dengan kuis/latihan yang telah diberikan (mempelajari kembali)
•
Permainan/turnamen (dalam setiap kelompok diwakili
satu orang)
•
Beri soal untuk dilombakan
•
Beri penghargaan pada kelompok yang wakilnya dapat
maju terus sampai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.
10. Langkah Model Pembelajaran Problem Solving
syarat (siswa)
a.
Memlki prasyarat untk mngrjakn soal tsb.
b.
Belum tahu cara pmchan soal tsb.
c.
Soal terjangkau
d.
Siswa mau dan berkehendak
untk menyelesaikan soal tsb
Langkah guru
a.
Guru mengjarkn materi seperti biasa, alat peraga
disarankan .
b.
Dngan tanya jawab, guru memberikan contoh soal.
c.
Guru membrikn soal yg dikerjakan siswa brdsar
persyaratan soal sbgai problem.
d.
Siswa di pandu guru menyelesaikan soal.
11.
Komponen Model Pembelajaran Kontekstual
1. Konstruktivisme
•
Membangun pemahaman mereka sendiri dari pengalaman
baru berdasar pada pengetahuan awal
•
Pembelajaran harus dikemas menjadi proses
“mengkonstruksi” bukan menerima pengetahuan
2. Inquiri (menemukan)
•
Proses perpindahan dari pengamatan menjadi pemahaman
•
Siswa belajar menggunakan keterampilan berpikir kritis
3.Questioning
(bertanya)
•
Kegiatan guru untuk mendorong, membimbing dan menilai
kemampuan berpikir siswa
•
Bagi siswa yang merupakan bagian penting dalam pembelajaran
yang berbasis inquiry
4. Learning
Community (masyarakat belajar)
• Sekelompok orang
yang terikat dalam kegiatan belajar
• Bekerjasama
dengan orang lain lebih baik daripada belajar sendiri
• Tukar pengalaman
• Berbagi ide
5.
Modeling (pemodelan)
• Proses penampilan
suatu contoh agar orang lain berpikir, bekerja dan belajar
• Mengerjakan apa
yang guru inginkan agar siswa mengerjakannya
6. Authentic
Assesment (penilaian yang sebenarnya)
•
Mengukur pengetahuan dan keterampilan siswa
•
Penilaian produk (kinerja)
•
Tugas-tugas yang relevan dan kontekstual
7. Reflection
(refleksi)
•
Cara berpikir tentang apa yang telah kita pelajari
•
Mencatat apa yang telah dipelajari
•
Membuat jurnal, karya seni, diskusi kelompok
13.
Langkah Model Pembelajaran Example
Non Example
CONTOH
DAPAT DARI KASUS/GAMBAR YANG RELEVAN DENGAN KD
Langkah-langkah :
1.
Guru mempersiapkan gambar-gambar sesuai dengan tujuan
pembelajaran
2.
Guru menempelkan gambar di papan atau ditayangkan
melalui OHP
3.
Guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan pada
siswa untuk memperhatikan/menganalisa gambar
4.
Melalui diskusi kelompok 2-3 orang siswa, hasil
diskusi dari analisa gambar tersebut dicatat pada kertas
5.
Tiap kelompok diberi kesempatan membacakan hasil
diskusinya
6.
Mulai dari komentar/hasil diskusi siswa, guru mulai
menjelaskan materi sesuai tujuan yang ingin dicapai
7.
Kesimpulan
14.
Langkah Model Pembelajaran Role
Playing
Langkah-langkah :
1.
Guru menyusun/menyiapkan skenario yang akan
ditampilkan
2.
Menunjuk beberapa siswa untuk mempelajari skenario dua
hari sebelum kbm
3.
Guru membentuk kelompok siswa yang anggotanya 5 orang
4.
Memberikan penjelasan tentang kompetensi yang ingin
dicapai
5.
Memanggil para siswa yang sudah ditunjuk untuk
melakonkan skenario yang sudah dipersiapkan
6.
Masing-masing siswa duduk di kelompoknya,
masing-masing sambil memperhatikan mengamati skenario yang sedang diperagakan
7.
Setelah selesai dipentaskan, masing-masing siswa
diberikan kertas sebagai lembar kerja untuk membahas
8.
Masing-masing kelompok menyampaikan hasil
kesimpulannya
9.
Guru memberikan kesimpulan secara umum
10.
Evaluasi
11.
Penutup
15.
Langkah Model Pembelajaran Group
Investigation
Langkah-langkah :
1.
Guru membagi kelas dalam beberapa kelompok heterogen
2. Guru menjelaskan maksud pembelajaran dan tugas kelompok
3. Guru memanggil ketua-ketua untuk satu materi tugas
sehingga satu kelompok mendapat tugas satu materi/tugas yang berbeda dari
kelompok lain
4.
Masing-masing kelompok membahas materi yang sudah ada
secara kooperatif berisi penemuan
5.
Setelah selesai diskusi, lewat juru bicara, ketua
menyampaikan hasil pembahasan kelompok
6. Guru memberikan penjelasan singkat sekaligus memberi
kesimpulan
7.
Evaluasi
8.
Penutup
15. Langkah Model Pembelajaran Cooperative
Integrated Reading
and Composition (CIRC)
Langkah-langkah :
1.
Membentuk kelompok yang anggotanya 4 orang yang secara
heterogen
2.
Guru memberikan wacana/kliping sesuai dengan topik
pembelajaran
3.
Siswa bekerja sama saling membacakan dan menemukan ide
pokok dan memberi tanggapan terhadap wacana/kliping dan ditulis pada lembar
kertas
4.
Mempresentasikan/membacakan hasil kelompok
5.
Guru membuat kesimpulan bersama
6.
Penutup
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sebagai pendidik/calon pendidik seharusnya kita mengetahui
dan melakukan persiapan apa saja yang dibutuhkah peserta didik dalam mencapai
sebuah tujuan pembelajaran melalui sebuah rancangan pemebelajaran yang
didalamnya terdapat metode dan strategi yang sesuai dengan konsep pembelajaran
yang akan diberikan kepada peserta didik. Peserta didik sebenarnya memiliki
karakteristik yang beragam, dimana posisi kita sebagai pendidik/calon pendidik
di haruskan memberikan pilihan yang beragam dalam memberikan upaya bantuan
kepada peserta didik dengan tujuan peserta didik mampu mencapai sebuah
kompetensi dalam tujuan pembelajaran. Ketelitian
dan kreatifitas pendidik/calon pendidik sangat diperlukan dalam menentukan
suatu metode dan strategi pembelajaran apa yang dapat digunakan dalam
pembelajaran yang dapat mempermudah peserta didik memahami suatu konsep
pembelajaran, dengan adanya suatu metode dan strategi pembelajaran yang
digunakan yang bervariatif diharapkan karakteristik peserta didik yang beragam
tersebut dapat memiliki pilihan dengan metode dan strategi pembelajaran yang
sesuai dengan pemahaman peserta didik masing-masing tersebut.
B. Saran –
saran
Sebaiknya kita sebagai pendidik/calon pendidik
diharapkan mampu menentukan metode dan strategi pembelajaran yang sesuai dengan
keberagaman karakteristik peserta didik untuk mencapai sebuah tujuan
pembelajaran.
0 Response to "Makalah Pendidikan PKn di SD"
Post a Comment